Kepolisian Resor (Polres) Teluk Wondama, Papua Barat menggelar simulasi pengamanan kota (sispamkota) guna memastikan pelaksanaan Pemilu Serentak 2024 berjalan aman dan tertib.

Kepala Polres Teluk Wondama Ajun Komisaris Besar Polisi Hari Sutanto di Wasior, Rabu, mengatakan personel kepolisian perlu dibekali dengan sispamkota agar dapat mengantisipasi dinamika lapangan menjelang penyelenggara pemilu.

"Meski sudah ada prosedur tetap namun pola pengamanan Pemilu 2024 akan menyesuaikan dengan situasi dan kondisi di lapangan," kata Hari.

Ia menjelaskan sispamkota melibatkan ratusan personel Polres Teluk Wondama berbagai satuan, penyelenggara pemilu yaitu KPU dan Bawaslu serta tim kesehatan dari Puskesmas Wasior.

Kepolisian juga mengevaluasi kejadian pada pemilu tahun 2019 untuk menentukan tingkat kerawanan dengan mempertimbangkan data intelijen, sehingga dapat ditentukan metode pengamanan tempat pemungutan suara (TPS).

“Kita tidak bisa langsung menetapkan ini daerah rawan, ini aman, sangat rawan, tidak. Jadi sesuai perkiraan intelijen dan evaluasi pemilu sebelumnya," ujar Hari.

Wakil Bupati Teluk Wondama Andarias Kayukatuy menilai bahwa simulasi yang dilakukan merupakan wujud kesiapan pihak kepolisian dalam menjaga kondisi kamtibmas selama tahapan Pemilu 2024 tetap kondusif.

Pemerintah daerah berharap masyarakat turut memberikan andil dalam menjaga stabilitas keamanan sehingga penyelenggaraan pesta demokrasi tidak mengalami hambatan.

“Kamtibmas dalam rangka pemilu itu suatu kebutuhan. Kami berharap tidak terjadi gangguan, tetapi tetap diwaspadai," tutur Andarias.

Simulasi pengamanan Pemilu 2024 yang dilaksanakan oleh Polres Teluk Wondama dibagi dalam dua bagian.

Bagian pertama, diperagakan tentang pengamanan saat berlangsung pemungutan suara yang menimbulkan kericuhan di TPS Kota Wasior.

Kekacauan dipicu seorang warga dalam kondisi mabuk memaksa masuk ke TPS untuk memilih meski tidak memiliki kartu identitas, dan diamankan oleh anggota kepolisian yang sedang berjaga.

Sekelompok massa yang merupakan rekan dari warga tersebut kemudian datang ke TPS dan menuntut agar rekan mereka segera dibebaskan.

Suasana mulai memanas karena massa tetap memaksa polisi membebaskan rekan mereka. Satu regu personel Polsek Wasior yang dipimpin Kapolsek tiba di TPS untuk membantu pengamanan.

Kapolsek Wasior kemudian melakukan negosiasi dengan warga. Sempat alot, namun akhirnya negosiasi Kapolsek berhasil. Massa bubar dan pencoblosan di TPS yang sempat berhenti kembali berjalan.

Simulasi bagian kedua yang ditampilkan adalah model pengamanan saat rapat pleno rekapitulasi perhitungan suara pemilu legislatif 2024.

Disimulasikan terjadi aksi unjuk rasa anarkis yang berawal dari ketidakpuasan seorang caleg karena merasa KPU berbuat curang. Caleg itu menolak hasil pleno dan menuntut dilakukan pemungutan suara ulang alias PSU.

Si caleg datang bersama massa dalam jumlah besar dan melakukan demo di depan kantor KPU Teluk Wondama menuntut dilakukan PSU. Namun KPU bersikukuh menolak PSU.

Keesokan harinya, si caleg datang lagi membawa massa yang jauh lebih banyak. Mereka Kembali melakukan unjuk rasa menuntut dilakukan PSU.

Negosiasi yang dilakukan Kapolsek Wasior bersama sejumlah perwira tidak membuahkan hasil.

Satu regu Dalmas kemudian diturunkan untuk membantu pengamanan di kantor KPU. Negosiasi masih tetap buntu lantaran massa tetap menginginkan PSU.

Situasipun kian memanas karena massa mulai melemparkan batu dan benda keras ke kantor KPU. Suasana menjadi tidak terkendali.

Massa mulai anarkis. Batu, kayu dan berbagai benda dilemparkan massa ke arah petugas dan ke kantor KPU sembari terus merangsek maju berusaha menghalau barikade polisi.

Pasukan pemukul dengan didukung personel bermotor akhirnya diterjunkan ke lokasi untuk menghalau massa yang semakin beringas. Personel tambahan juga disiagakan di sekitar kantor KPU.

Aksi anarkis yang terus berlanjut memaksa petugas melepaskan gas air mata untuk menghalau massa.

Selang beberapa waktu, massa berhasil dipukul mundur. Beberapa oknum yang diduga sebagai provokator juga diamankan. Situasi yang sempat mencekam akhirnya bisa dikendalikan. Kantor KPU kembali aman dan tahapan pemilu dapat dilanjutkan dengan aman dan lancar.

Pewarta: Zack Tonu Bala

Editor : Evarianus Supar


COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2023