Satuan Tugas (Satgas) Percepatan Penanganan Stunting Provinsi Papua Barat menyebut sasaran entri (masukan) data Elektronik Pencatatan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (E-PPGM) di provinsi tersebut sebanyak 49 ribu balita.
"Sampai Juli 2023 entri data E-PPGM baru mencapai 14 ribu," kata Ketua Satgas Percepatan Penanganan Stunting Papua Barat Juliana Antoneta Maitimu di Manokwari, Senin.
Ia menjelaskan bahwa penginputan data E-PPGM menjadi landasan untuk mengetahui status gizi balita yang tersebar pada tujuh kabupaten yaitu Manokwari, Manokwari Selatan, Pegunungan Arfak, Teluk Bintuni, Teluk Wondama, Kaimana, dan Fakfak.
Pemerintah provinsi melalui satgas secara masif melakukan sosialisasi bagi masyarakat terutama ibu hamil dan menyusui agar rutin memeriksakan kesehatan ke Posyandu yang terdekat.
"Penentuan balita stunting atau tidak itu melalui data E-PPGM, peningkatan entri data tergantung warga yang datang ke Posyandu," ucap Juliana.
Ia menuturkan rendahnya cakupan entri data E-PPGM disebabkan sejumlah faktor seperti kesadaran masyarakat memeriksakan kesehatan masih minim dan kualitas internet di wilayah pedalaman.
Oleh sebabnya, satgas provinsi menyarankan agar penginputan data dilakukan oleh satgas kabupaten sekaligus melakukan monitoring langsung kondisi lapangan.
"Sinyal internet ini jadi masalah buat kader yang melakukan entri data, sehingga kami sarankan supaya satgas kabupaten yang entri saja," tutur Juliana.
Ia menuturkan kabupaten yang telah melakukan penginputan data E-PPGM tertinggi di Papua Barat adalah Teluk Bintuni yakni 67,23 persen dengan prevalensi stunting 12,65 persen.
Satgas mendorong enam kabupaten lainnya mempercepat penginputan data guna mengetahui status gizi balita setelah sejumlah program intervensi diterapkan.
"Saat evaluasi ke tujuh kabupaten, kami juga memberikan pelatihan penggunaan aplikasi E-Kriting (Elektronik Kemiskinan Ekstrim dan Stunting)," kata dia.
Data yang terinput pada E-PPGM, kata dia, akan dimasukkan ke aplikasi pengembangan sistem manajemen terpadu E-Kriting yang diluncurkan Penjabat Gubernur Papua Barat Paulus Waterpauw beberapa waktu lalu.
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2023
"Sampai Juli 2023 entri data E-PPGM baru mencapai 14 ribu," kata Ketua Satgas Percepatan Penanganan Stunting Papua Barat Juliana Antoneta Maitimu di Manokwari, Senin.
Ia menjelaskan bahwa penginputan data E-PPGM menjadi landasan untuk mengetahui status gizi balita yang tersebar pada tujuh kabupaten yaitu Manokwari, Manokwari Selatan, Pegunungan Arfak, Teluk Bintuni, Teluk Wondama, Kaimana, dan Fakfak.
Pemerintah provinsi melalui satgas secara masif melakukan sosialisasi bagi masyarakat terutama ibu hamil dan menyusui agar rutin memeriksakan kesehatan ke Posyandu yang terdekat.
"Penentuan balita stunting atau tidak itu melalui data E-PPGM, peningkatan entri data tergantung warga yang datang ke Posyandu," ucap Juliana.
Ia menuturkan rendahnya cakupan entri data E-PPGM disebabkan sejumlah faktor seperti kesadaran masyarakat memeriksakan kesehatan masih minim dan kualitas internet di wilayah pedalaman.
Oleh sebabnya, satgas provinsi menyarankan agar penginputan data dilakukan oleh satgas kabupaten sekaligus melakukan monitoring langsung kondisi lapangan.
"Sinyal internet ini jadi masalah buat kader yang melakukan entri data, sehingga kami sarankan supaya satgas kabupaten yang entri saja," tutur Juliana.
Ia menuturkan kabupaten yang telah melakukan penginputan data E-PPGM tertinggi di Papua Barat adalah Teluk Bintuni yakni 67,23 persen dengan prevalensi stunting 12,65 persen.
Satgas mendorong enam kabupaten lainnya mempercepat penginputan data guna mengetahui status gizi balita setelah sejumlah program intervensi diterapkan.
"Saat evaluasi ke tujuh kabupaten, kami juga memberikan pelatihan penggunaan aplikasi E-Kriting (Elektronik Kemiskinan Ekstrim dan Stunting)," kata dia.
Data yang terinput pada E-PPGM, kata dia, akan dimasukkan ke aplikasi pengembangan sistem manajemen terpadu E-Kriting yang diluncurkan Penjabat Gubernur Papua Barat Paulus Waterpauw beberapa waktu lalu.
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2023