Wasior,(Antaranews Papua Barat)-Wilayah pesisir Kabupaten Teluk Wondama, Papua Barat, mengalami dampak cukup parah atas krisis bahan bakar minyak (BBM) yang terjadi di daerah tersebut.

Krisis BBM terutama jenis premium yang melanda Teluk Wondama dua pekan terkahir membuat para nelayan tidak bisa melaut. Warga pun tidak bisa menikmati penerangan karena mesin pembangkit listrik di daerah-daerah pesisir masih bergantung pada pasokan premium dari Wasior.

Kepala Distrik Roon Yefta Siregar yang dihubungi dari Wasior, Senin, mengungkapkan, sudah hampir tiga pekan terakhir aktivitas masyarakat setempat lumpuh karena tidak ada pasokan BBM khususnya premium atau bensin yang masuk.
     
“Kalau melaut sudah pasti tidak bisa karena tidak ada BBM sehingga masyarakat tidak punya penghasilan. Hanya sekolah yang masih tetap jalan tapi anak yang tinggal jauh dari sekolah tidak bisa masuk,“ sebut Yefta melalui pesan whatsapp.
     
Warga juga harus rela merasakan kegelapan pada malam hari karena mesin pembangkit listrik desa tidak bisa beroperasi. Demikian pula bagi yang ingin berurusan ke luar wilayah terpaksa  harus menunda untuk sementara waktu.

“Masyarakat susah sekali, “ lanjut Yefta seraya menyebutkan hal serupa juga terjadi di Distrik Roswar yang juga distrik kepulauan seperti halnya Distrik Roon.
 
Para nelayan di Distrik Roswar tidak bisa melaut, layaknya Distrik Roon. Aktifitas nelayan dan kegiatan lain yang membutuhkan BBM seluruhnya lumpuh.

Alumnus Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) ini berharap kondisi ini segera pulih. Ia juga berharap, pasokan BBM segera masuk di wilayahnya.

Krisis BBM di Teluk Wondama yang sudah berlangsung dua pekan lebih terjadi karena kapal pengangkut yang biasa membawa pasokan BBM dari Manokwari sedang dalam masa docking. Sementara pihak transportir terlambat mendapatkan kapal pengganti.
    
Pasokan premium dari Manokwari sudah sempat masuk beberapa hari lalu sebanyak kurang lebih 90 Kilo liter, namun tidak bertahan lama  karena setiap penjualan selalu habis diserbu warga. Akibatnya mulai Kamis lalu BBM jenis premium kembali kosong. 
    
Berdasarkan surat pemberitahuan yang ditandatangani Sekretariat Daerah Teluk Wondama, Denny Simbar pada Sabtu lalu, sebanyak 260 kilo liter akan segera tiba di Wasior.
    
BBM tersebut dibawa dengan kapal LCT yang didatangkan pihak transportir untuk menggantikan kapal angkut reguler yang sedang docking. Masyarakat diharapkan tidak panik dan khawatir bahwa kelangkaan BBM akan berlangsung lama lantas melakukan aksi penimbunan BBM dalam jumlah banyak.
    
Melalui surat edaran itu, sekda menyatakan bahwa informasi terkait krisis BBM yang akan berlangsung hingga Desember 2018 tersebut tidak benar. Warga diimbau tidak panik karena pemerintah daerah melakukan berbagai upaya untuk mengatasi persoalan tersebut.
 

Pewarta: Zack T Bala

Editor : Key Tokan A


COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2018