Manokwari, (Antaranews Papua Barat)-Gubernur Papua Barat Dominggus Mandacan mengeluarkan surat rekomendasi tentang penggunaan semen Conch produksi Manokwari untuk seluruh pembangunan infrastruktur di seluruh wilayah Indonesia.

Surat rekomendasi gubernur tersebut diserahkan kepada managemen PT SDIC Papua Cement Indonesia di Kantor Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Papua Barat, Senin (16/7)

Dalam surat rakomendasi dengan Nomor: 536/852/GPB/V/2018 tersebut gubernur menyatakan, semen yang diproduksi perusahaan milik pemerintah Tiongkok tersebut bisa digunakan pada pembangunan beton mutu K-400 serta layak untuk publik.

Disebutkan pula, semen produksi PT SDIC Papua Semen Indonesia ini sudah memperoleh Sertifikat Produk Penggunaan Standar Nasional Indonesia (SPP-SNI) yang dikeluarkan Balai Sertifikasi Industri Kementerian Perindustrian Republik Indonesia.

Rekomendasi ini juga menyebutkan, produk semen ini telah mengantongi test raport atau laporan pengujian dari Balai Besar Bahan dan Teknik Badan Peneliti dan Pengembangan Kementerian Perindustrian. Selain itu, juga telah mengantonil hasil laporan dari Mix Design Beton K-350 dari UPTD Balai Pengujian dan Laboratorium Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Papua.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Papua Barat, George Yarangga pada kesempatan tersebut mengapreasia perusahaan milik pemerintah Tiongkok tersebut, karena rutin menyampaikan laporan bulanan kepada pemerintah daerah.

Perusahaan pun dinilai memiliki andil dalam program pemberdayaan sumber daya manusia (SDM) Papua Barat, terutama dalam perekrutan tenaga kerja lokal.

Ia berharap laporan lebih ditingkat serta dilengkapi secara detail. Pihaknya juga berharap, kedepan kegiatan ekspor meningkat sehingga semen Manokwari dikenal di negara-negara tetangga.

"Kami juga meminta, jika kegiatan pengiriman atau antar pulau atau ekspor luar negeri. Tim dari dinas dilibatkan secara langsung untuk kepentingan monitoring dan pendataan,"  kata George.(*)

Pewarta: Toyiban

Editor : Key Tokan A


COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2018