Sorong, (Antaranews Papua Barat) - Pemerintah Provinsi Papua Barat mendukung kawasan perikanan adat yang dideklarasikan oleh masyarakat kepulauan Batanta dan Salawati Kabupaten Raja Ampat.

Kepala Badan Layanan Unit Daerah (BLUD) Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Kawasan Konservasi Perairan Raja Ampat Dinas Perikanan dan Kelautan Papua Barat Safri di Sorong, Kamis mengatakan, pihaknya mendukung masyarakat 19 kampung di kawasan konservasi laut daerah selat dampier  kepulauan batanta dan salawati Kabupaten Raja Ampat deklarasi kawasan perikanan adat.

Menurut Safri, komitmen masyarakat adat suku Maya Batanta dan Salawati menjaga dan mengelola perikanan sangat membantu pemerintah daerah dalam melakukan pengawasan kawasan konservasi selat dampier.

Kawasan konservasi perairan Kabupaten Raja Ampat sangat luas dan pemerintahan daerah mempunyai keterbatasan dalam melakukan pengawasan terhadap kawasan konservasi tersebut.

Karena itu, kata dia, BLUD akan membantu masyarakat adat Batanta dan Salawati mengelola kawasan perikanan adat yang telah dideklarasikan sebab hal tersebut merupakan salah satu keterlibatan masyarakat lokal melakukan pengawasan kawasan konservasi Raja Ampat.

Dikatakan, kawasan konservasi Batanta dan Salawati perlu diawasi sebab rawan terjadi penangkapan secara ilegal dengan alat tangkap yang membahayakan kehidupan ekosistem laut terutama terumbu karang oleh nelayan dari luar Kabupaten Raja Ampat.

BLUD akan membantu masyarakat 19 kampung di kawasan konservasi laut daerah selat dampier  kepulauan batanta dan salawati logistik terutama bahan bakar minyak guna melakukan patroli menjaga kawasan perikanan adat yang telah dideklarasikan itu.

"Kami berterima kasih terhadap lembaga konservasi yang mendampingi masyarakat Raja Ampat mengelola kawasan perikanan adat. Semoga konsep melibatkan masyarakat menjaga laut kawasan konservasi dapat melestarikan alam guna generasi yang akan datang,"ujarnya.(*)

Pewarta: Ernes Broning Kakisina

Editor : Key Tokan A


COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2018