Manokwari,(Antaranews Papua Barat)-Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Manokwari, Papua Barat, Denny Putiray, mengimbau warga mewaspadai angin kencang yang terjadi di wilayah tersebut.

Ditemui di ruang kerjanya, Rabu, Denny mengutarakan, hujan serta angin bisa terjadi kapan saja. Hal ini dipicu oleh kemunculan awan Comolonimbus di daerah tersebut.

"Seperti beberapa hari lalu, ada hujan disertai angin kencang. Berlangsung cepat dan tiba-tiba hilang lagi dan ada kalanya disertai guntur," kata dia.

Ia mengutarakan, hujan disertai angin terjadi di Manokwari pada malam hari itu juga terjadi di wilayah Teluk Wondama. Berdasarkan data pantauan satelit terjadi konvergensi atau pertemuan angin dari dua arah yang berlawanan.

Menurutnya, fenomena ini tergantung dinamika atmosfir. Selain hujan dan angin hal ini berdampak terhadap tinggi gelombang.

"Nelayan dan masyarakat yang tinggal di pesisir pantai tentu harus waspada. Lihat-lihat kalau mendung lebih baik di rumah saja," kata dia lagi.

Secara umum, lanjut Denny, Indonesia saat ini sedang berada pada musim kemarau. Meskipun demikian, sejumlah wilayah termasuk Manokwari masih terjadi hujan.

Saat ini hingga Agustus kedepan curah hujan di Manokwari diperkirakan masih berada diatas 150 mili. Hujan berkurang antara September dan Oktober.

"Contoh sekarang ini, dalam seminggu masih terjadi hujan minimal dua kali. Angin kencang ini tidak bisa diprediksi, kalau ada awan CB (Comolonimbus) biasanya memicu asanya angin dan guntur," pungkasnya.(*)

Pewarta: Toyiban

Editor : Key Tokan A


COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2018