Wasior, (Antaranews Papua Barat)-Pemerintah Kabupaten Teluk Wondama, Papua Barat, berjanji untuk menggelar kembali Festival Pulau Roon pada tahun 2019.
Sekretaris Daerah Teluk Wondama, Denny Simbar di Wasior, Selasa, mengatakan, kegiatan festival merupakan salah satu upaya pemerintah daerah untuk mempromosikan pariwisata.
"Harus dikolaborasikan dan disinergikan dengan seluruh pemangku kepentingan supaya lebih bagus, “ kata Denny
Festival Pulau Roon (FPR) 2018 di Kabupaten Teluk Wondama digelar pekan lalu selama tiga hari dari 28 hingga 30 Juni 2018. Event ini untuk memperkenalkan sejumlah lokasi pariwisata yang berada di sekitar Pulau Roon.
"Di Pulau Roon kan ada situs gereja dan kita Injil tertua di Papua. Untuk pariwisata bahari di sana ada beberapa lokasi yang cocok untuk diving. Perairan Pulau Roon juga cukup berpotensi untuk budidaya mutiara," kata dia lagi.
Selain sumber daya alam dan keanekaragaman hayati di darat dan laut, budaya serta kearifan lokal yang dimiliki masyarakat pun dinilai sebagai potensi untuk memperkuat daya tarik wisatawan.
Ia menyebutkan, festival yang digelar pekan lalu masih berskala distrik atau kecamatan. Meskipun demikian FPR ini dinilai sebagai langkah awal yang baik untuk mendorong pengembangan sektor pariwisata Wondama.
“FPR itu salah satu upaya untuk mengembangkan pariwisata kita. Selain di tingkat kabupaten, ada juga festival yang langsung on the spot karena para wisatawan itu lebih senang langsung on the spot, melihat langsung ke objek wisatanya," katanya.
Untuk mempercepat kemajuan pariwisata, kata Denny menambahkan, mulai tahun depan perhatian Pemda akan difokuskan untuk pengembangan pariwisata sebagai sektor unggulan daerah.
“Seperti sering kali disampaikan Bapak Bupati bahwa pariwisata adalah produk unggulan daerah. Jadi mulai 2017 hingga akhir periode kedua RPJMD 2016/2021 pariwisata itu menjadi fokus Pemda baik dari perencanaan penganggaran maupun pelaksanaan kegiatannya, “ pungkas Denny.
Ketua DPRD Teluk Wondama, Kuro Matani pada kesempatan terpisah mengharap FPR bisa dijadikan agenda rutin dengan skala yang lebih besar sehingga bisa menarik para wisatawan dari luar daerah bahkan dari mancanegara.
Ia pun berharap, pemerintah lebih berani dalam mengeluarkan kebijakan terkait pembangunan pariwisata.
"Pariwisata Teluk Wondama cuma kurang promosi, sehingga belum dikenal secara luas. Sekarang sudah saatnya kita serius garap pariwisata," pungkasnya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2018
Sekretaris Daerah Teluk Wondama, Denny Simbar di Wasior, Selasa, mengatakan, kegiatan festival merupakan salah satu upaya pemerintah daerah untuk mempromosikan pariwisata.
"Harus dikolaborasikan dan disinergikan dengan seluruh pemangku kepentingan supaya lebih bagus, “ kata Denny
Festival Pulau Roon (FPR) 2018 di Kabupaten Teluk Wondama digelar pekan lalu selama tiga hari dari 28 hingga 30 Juni 2018. Event ini untuk memperkenalkan sejumlah lokasi pariwisata yang berada di sekitar Pulau Roon.
"Di Pulau Roon kan ada situs gereja dan kita Injil tertua di Papua. Untuk pariwisata bahari di sana ada beberapa lokasi yang cocok untuk diving. Perairan Pulau Roon juga cukup berpotensi untuk budidaya mutiara," kata dia lagi.
Selain sumber daya alam dan keanekaragaman hayati di darat dan laut, budaya serta kearifan lokal yang dimiliki masyarakat pun dinilai sebagai potensi untuk memperkuat daya tarik wisatawan.
Ia menyebutkan, festival yang digelar pekan lalu masih berskala distrik atau kecamatan. Meskipun demikian FPR ini dinilai sebagai langkah awal yang baik untuk mendorong pengembangan sektor pariwisata Wondama.
“FPR itu salah satu upaya untuk mengembangkan pariwisata kita. Selain di tingkat kabupaten, ada juga festival yang langsung on the spot karena para wisatawan itu lebih senang langsung on the spot, melihat langsung ke objek wisatanya," katanya.
Untuk mempercepat kemajuan pariwisata, kata Denny menambahkan, mulai tahun depan perhatian Pemda akan difokuskan untuk pengembangan pariwisata sebagai sektor unggulan daerah.
“Seperti sering kali disampaikan Bapak Bupati bahwa pariwisata adalah produk unggulan daerah. Jadi mulai 2017 hingga akhir periode kedua RPJMD 2016/2021 pariwisata itu menjadi fokus Pemda baik dari perencanaan penganggaran maupun pelaksanaan kegiatannya, “ pungkas Denny.
Ketua DPRD Teluk Wondama, Kuro Matani pada kesempatan terpisah mengharap FPR bisa dijadikan agenda rutin dengan skala yang lebih besar sehingga bisa menarik para wisatawan dari luar daerah bahkan dari mancanegara.
Ia pun berharap, pemerintah lebih berani dalam mengeluarkan kebijakan terkait pembangunan pariwisata.
"Pariwisata Teluk Wondama cuma kurang promosi, sehingga belum dikenal secara luas. Sekarang sudah saatnya kita serius garap pariwisata," pungkasnya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2018