Manokwari, (Antaranews Papua Barat)-Gubernur Papua Barat diminta menggenjot kinerja organisasi perangkat daerah (OPD) untuk meningkatkan indeks pembangunan manusia (IPM) di daerah tersebut.
Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Mah-Eisa Manokwari, Yan Hermanus Saiduy di Manokwari, Minggu, mengatakan, IPM Papua Barat masih sangat rendah dan jauh tertinggak dari daerah lain di Indonesia.
"Kita berada pada posisi kedua dari bawah.Masih memprihatinkan dan kita harus bangkit," kata dia.
Menurutnya, dana otonomi khusus yang dikucurkan pemerintah pusat cukup besar, termasuk dana dari sumber yang lain.
Ia berpandangan, terdapat beberapa faktor yang masih menghambat peningkatan IPM di daerah tersebut. Salah satunya menyangkut pendidikan dan paradigma masyarakat.
"Pendapatan perkapita Papua Barat masih sangat rendah. Ini indikator bahwa IPM Papua Barat masih rendah," kata dia.
Aktifitas investasi berskala besar yang masuk ke daerah ini pun dinilai belum memberi dampak signifikan bagi pendapatan atau ekonomi masyarakat. Rekruitmen tenaga kerja lokal oleh perusahaan-perusahaan besar di daerah ini berkisar antara 20 hingga 30 persen.
Pemerintah Papua Barat, lanjutnya, harus fokus pada bidang pendidikan, peningkatan ekonomi dan serta pembangunan sarana dan prasarana penunjang mobilisasi masyarakat.
"Bagi kami tiga hal ini harus menjadi prioritas jika IPM kita mau meningkat. OPD harus digenjot kinerjanya dan tentung bapak gubernur dan wakil harus punya target," katanya.
Terkait pendidikan, sebutnya, masih banyak masyatakat asli Papua yang tidak mengenyam pendidikan secara baik. Itu terjadi akibat beberapa faktor, diantaranya lingkungan dan kemampuan ekonomi.
Pada lelang 14 jabatan eselon II atau pejabat tinggi pratama yang masih berlangsung saat ini, ia berharap, dapat menghasilkan orang-orang terbaik yang dapat menerjemahkan visi misi gubernur.
"Visi misi gubernur sangat bagus, itu perlu didukung para kepala dinas yang benar-benar tahu dan mau bekerja keras," katanya.(*)