Manokwari (ANTARA) - Menyongsong era normal baru Direktorat Lalu Lintas Polda Papua Barat mulai "go digital" untuk mempermudah sejumlah pelayanan ditengah pandemi virus corona baru (COVID-19).
Tiga aplikasi pelayanan elektronik telah dipersiapkan dan diluncurkan pada pada Selasa (30/6). Tiga layanan tersebut yakni mutasi elektronik kendaraan bermotor (E-Mutasi Ranmor), Formulir elektronik untuk pengurusan STNK dan BPKB (E-formulir STNK-BPKB) serta BPKP Delivery.
Peluncuran tersebut dilakukan sekaligus dalam acara peresmian kantor Samsat Papua Barat di Jalan Pahlawan, Manokwari.
Kapolda Papua Barat, Irjen Pol Tornagogo Sihombing pada kegiatan tersebut mengutarakan, ditengah pandemi membutuhkan inovasi berbasis digital yang dapat mempermudah masyarakat dalam menakses pelayanan. Selain cepat inovasi digital ini merupakan bagian dari upaya agar masyarakat aman dari penularan virus corona.
"Salah satu yang menjadi perhatian kami adalah pelayanan mutasi kendaraan bermotor. Kendaraan dari luar yang beroperasi di Papua Barat cukup banyak. Dari sisi pendapatan kita rugi, karena meskipun kendaraan banyak tapi pajaknya lari ke daerah lain, " ucap Kapolda.
Selain itu, itu dalam mengurus mutasi kendaraan bermotor masyarakat mengeluh karena harus bolak-balik ke kantor Samsat. Digitalisasi pelayanan ini memberi kemudahan kepada masyarakat.
E-Mutasi Ranmor dapat diunduh melalui telepon genggam Android sehingga masyarakat dapat memperoleh layanan kapan pun dan dimana pun. Polda pun bekerja sama dengan PT Pos Indonesia yang akan membantu proses pengiriman berkas ke daerah asal sebelum pendaftaran dilalukan di kantor Samsat Papua Barat.
"E-Mutasi Ranmor ini satu-satunya di Indonesia. Meskipun kita berada jauh di Papua Barat tapi kita mampu memberikan layanan yang berkualitas dan transparan," kata Kapolda.
Sedangkan aplikasi E Formulir STNK dan BPKB dihadirkan untuk mencegah penumpukan antrean wajib pajak di kantor Samsat. Sementara E Delivery BPKB merupakan terobosan pelayanan dengan mengantarkan BPKB ke rumah pemohon.
"Kantor Polda Papua Barat dan Samsat jaraknya cukup jauh. Untuk menjawab pelayanan yang mudah bagi masyarakat sehingga kami berpikir perlu sebuah terobosan baru,"katanya lagi.
Kapolda menambahkan, aplikasi ini juga bagian dari penjabaran reformasi birokrasi untuk mendukung zona integritas pelayanan. Salah satunya, menghindari adanya pemberian uang tunai dari masyarakat ke petugas.
"Hari ini sudah bisa diakses, masyarakat di seluruh wilayah Papua Barat silahkan manfaatkan kemudahan ini. Saya optimis dan berharap menjadi contoh bagi daerah lain di Indonesia," pungkasnya.***
Normal baru, Ditlantas Polda Papua Barat "go digital"
Selasa, 30 Juni 2020 16:11 WIB