Manokwari (ANTARA) - Hampir 50 persen atau separuh pasien positif COVID-19 yang berhasil sembuh di Provinsi Papua Barat berasal dari Kabupaten Teluk Bintuni.
Juru Bicara Pemerintah Provinsi Papua Barat pada penanganan COVID-19, Arnoldus Tiniap di Manokwari, Sabtu, mengutarakan jumlah warga yang terinfeksi virus corona di Papua Barat saat ini sebanyak 158 orang. Mereka tersebar di sembilan kabupaten dan kota.
Sedangkan jumlah warga yang berhasil sembuh, kata Tiniap, hingga saat ini sudah mencapai 42 orang. Sebagian besar mereka adalah pasien positif COVID-19 dari kelompok orang tanpa gejala (OTG).
"Di Kabupaten Teluk Bintuni ada 20 orang yang berhasil sembuh. Kita patut bersyukur, dari 20 pasien sembuh itu satu diantaranya pasien bayi berusia 5 bulan," kata Arnoldus.
Sedangkan dari daerah lain, seperti Raja Ampat jumlah pasien yang sembuh dari COVID-19 sebanyak 12 orang dan Manokwari enam orang. Beberapa daerah yang juga telah melaporkan kesembuhan pasien antara lain Kota Sorong, Kabupaten Sorong serta Manokwari Selatan.
Ia menyebutkan, hingga saat ini sudah sembilan daerah di Papua Barat melaporkan kasus konfirmasi positif. Masih ada empat daerah yakni Maybrat, Tambrauw, Sorong Selatan dan Pegunungan Arfak yang belum menemukan kasus positif.
"Di Papua Barat ada sembilan daerah masuk zona merah yakni Kota Sorong 54 kasus positif, Teluk Bintuni dengan 41, Kabupaten Sorong 32, Raja Ampat 16, Manokwari delapan, Teluk Wondama tiga, Fakfak dua, Manokwari Selatan dan Kaimana masing-masing satu kasus," katanya lagi.
Satu warga di Manokwari Selatan dilaporkan telah sembuh dan dipulangkan setelah menjalani perawatan di ruang isolasi RSUD Manokwari. Hingga saat ini belum ada laporan kasus baru dari kabupaten tersebut.
Ia juga bersyukur tidak ada penambahan kasus meninggal akibat COVID-19 sejak beberapa hari terakhir. Di Papua Barat sejauh ini baru dua pasien positif COVID-19 yang meninggal dunia.
"Keduanya dari Kota Sorong. Dari daerah lain belum ada yang melaporkan. Di Manokwari dan Teluk Bintuni ada laporan tapi bukan pasien positif COVID-19 melainkan PDP (pasien dalam pengawasan)," katanya.*