Jakarta (ANTARA) -
Ia mengaku ingin desa berkontribusi besar sebagai salah satu pemasok bahan baku dalam program Makan Bergizi Gratis yang dicanangkan oleh pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
Hal tersebut disampaikan Yandri dalam acara Sosialisasi Penguatan Kelembagaan BUMDesa di Camping Ground Bernah De Vallei Desa Kembangbelor, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, Senin (4/11).
Lebih lanjut, dia menjelaskan bahwa program Makan Bergizi Gratis dilakukan di seluruh Indonesia, sehingga membutuhkan bahan pangan yang besar.
Hal itu, kata dia, memperluas ruang gerak ekonomi untuk masyarakat desa sekaligus membuka lapangan pekerjaan dengan memanfaatkan sumber daya manusia (SDM) yang ada.
Untuk mewujudkan hal itu, menurut dia, diperlukan kolaborasi dari berbagai pihak, yakni desa melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) hingga perusahaan swasta untuk memaksimalkan potensi desa menjadi pihak pemasok pangan.
Program Makan Bergizi Gratis akan menyasar 82,9 juta jiwa. Badan Gizi Nasional telah menetapkan bahwa BUMDes dan koperasi menjadi pemasok bahan pangan untuk program Makan Bergizi Gratis. Lalu, mereka juga akan membentuk Satuan Pelayanan Gizi (SP).
SP itu akan menyebar ke seluruh desa dan kelurahan dengan skala pelayanan, yakni 1 banding 3 ribu jiwa atau 1 Satuan Pelayanan Gizi melayani tiga ribu jiwa yang di dalamnya mencakup siswa dari pendidikan anak usia dini (PAUD) hingga SMA, ibu hamil dan menyusui, serta balita.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kemendes petakan potensi desa untuk pasok pangan Makan Bergizi Gratis