Sorong (ANTARA) - Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Provinsi Papua Barat Daya bersama dinas kesehatan kabupaten dan kota membahas masalah bank data kesehatan sebagai upaya konkret untuk menyediakan data yang valid guna mendukung program pembangunan.
Sekretaris Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Provinsi Papua Barat Daya, Hansen Maikel Su, di Sorong, Rabu, menjelaskan bahwa pembahasan tentang bank data bersama dinas kesehatan kabupaten dan kota itu merupakan satu langkah strategis untuk menyamakan persepsi tentang data kesehatan yang komplet dan valid.
"Karena kita akui bahwa baik provinsi maupun kabupaten kota belum memiliki bank data kesehatan yang komplet dan valid," jelas dia usai membuka kegiatan monitoring dan evaluasi bank data lintas dinas kesehatan di Kota Sorong.
Tujuan dan pembahasan ini, kata dia, akan mengarah pada pembuatan aplikasi yang nantinya menjadi bank data kesehatan yang bisa menghubungkan data kota kabupaten dengan propinsi.
"Dengan adanya bank data ini tentunya akan mendukung program pembangunan di bidang kesehatan," ujar dia.
Dia mengakui bahwa di dalam aplikasi itu akan tersedia item menu data kesehatan secara lengkap sehingga bisa diakses untuk kepentingan pembangunan di bidang kesehatan.
"Contohnya ketika butuh soal data kematian ibu dan anak, maka tinggal masuk ke aplikasi, ataupun tentang data stunting," beber dia.
Menurut dia, penghadiran aplikasi bank data kesehatan ini merupakan sebuah kebijakan inovatif untuk menghadirkan data kesehatan yang komplet dan valid dalam rangka mendukung implementasi program pembangunan di bidang kesehatan.