Manokwari (ANTARA) - Tim Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Papua (Unipa) menyarankan agar Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Papua Barat merevitalisasi sarana prasarana balai benih ikan laut di Pulau Mansinam, Manokwari.
Ketua Tim Fakultas Perikanan dan Kelautan Unipa Doktor Syafrudin Raharjo di Manokwari, Jumat, mengatakan pihaknya telah melakukan pra survei terhadap kondisi eksisting balai tersebut setelah sekian lama tidak beroperasi.
Hal itu dipengaruhi sejumlah peralatan sudah mengalami kerusakan, seperti pompa air laut, jaringan filtrasi air laut, dan genset yang mendukung kegiatan budidaya ikan air laut secara maksimal.
"Kami sudah pra survei kelayakan eksisting balai, karena sudah lama tidak beroperasi maka perlu revitalisasi," kata Syafrudin Raharjo.
Ia menjelaskan bahwa balai itu sudah memiliki tiga tipe kolam pembudidayaan untuk satu jenis ikan air laut, yaitu kolam pembibitan, kolam pemeliharaan anak ikan, dan kolam pembesaran ikan.
Hasil pra survei nantinya diserahkan kepada DKP Papua Barat sebagai bahan persentase dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) guna pengembangan budidaya ikan air laut di Manokwari.
"Kami sudah potret lokasi pakai drone, tapi belum dihitung luasannya karena kami tidak punya dokumen pembangunan. Kolamnya cocok budidaya jenis ikan karapu," ujar Syafrudin.
Menurut dia kegiatan budidaya ikan air laut merupakan salah satu bentuk konservasi ekosistem laut yang relevan dengan pencanangan Papua Barat sebagai provinsi berkelanjutan di Indonesia.
Seluruh kegiatan menggunakan aspek konservasi tidak boleh melebihi daya dukung karena berpotensi menimbulkan pencemaran lingkungan, sehingga diperlukan konsep perencanaan yang tepat.
"Kegiatan budidaya akan menghasilkan limbah, harus ada sistem pengolahan air limbah yang digunakan dan dibuang supaya kualitas lingkungan tetap terjaga," katanya.
Tim Unipa sarankan DKP revitalisasi balai benih ikan laut di Mansinam
Jumat, 9 Agustus 2024 20:44 WIB