Majelis Rakyat Papua Barat (MRPB) mendesak aparat kepolisian setempat segera menangkap semua pelaku yang terlibat dalam penembakan terhadap Direktur Lembaga Penelitian Pengkajian dan Pengembangan Bantuan Hukum (LP3BH) Manokwari, Yan Christian Warinussy.
Ketua MRPB Judson Ferdinandus Waprak di Manokwari, Rabu, mengatakan kepolisian harus secepatnya menangkap seluruh pelaku penembakan agar memberikan kepastian hukum bagi korban sekaligus menjamin keamanan masyarakat terutama aktivis pembela hak asasi manusia.
"Pelaku dan aktor intelektual dalam kasus penembakan advokat senior harus segera ditangkap. Kasus ini harus diungkap dengan tuntas,” kata Judson.
Menurut Judson, aksi teror penembakan yang menimpa Direktur LP3BH Manokwari pada Rabu (17/7), sekitar pukul 15.45 WIT, telah menimbulkan kekhawatiran bagi semua pekerja sosial seperti advokat dan jurnalis karena merasa terancam.
Insiden itu tidak boleh dianggap remeh dan harus menjadi atensi bagi institusi penegakan hukum maupun pemerintah daerah setempat, sehingga dapat mengantisipasi berbagi aksi teror yang memicu gangguan stabilitas keamanan.
"Aksi teror penembakan terbuka sangat mengganggu stakeholder yang berada di garda terdepan dalam membela dan memperjuangkan keadilan,” kata Judson.
MRPB senantiasa memberikan dukungan kepada Kepolisian Daerah Papua Barat dan Kepolisian Resor Kota Manokwari mengambil tindakan tegas untuk memberikan efek jera terhadap semua pelaku teror.
MRPB juga menyarankan agar kepolisian meningkatkan patroli keliling secara berkala agar dapat mengantisipasi berbagai aksi yang mengganggu ketertiban dan keamanan masyarakat di Papua Barat.
"Kepolisian harus bisa menjamin keamanan supaya tidak ada lagi aksi-aksi teror penembakan di masa mendatang," ucap Judson.
Kepala Satuan Reskrim Polresta Manokwari Ajun Komisaris Polisi Raja Putra Napitupulu menjelaskan proses penyelidikan masih terus berlangsung dan jumlah saksi yang sudah diperiksa terkait kasus tersebut ada enam orang.
Kepolisian memerlukan dukungan dari semua komponen masyarakat termasuk lembaga adat supaya proses pengungkapan kasus penembakan terhadap Direktur LP3BH Manokwari bisa tuntas sesuai ekspektasi.
"Pengumpulan bukti dan pemeriksaan saksi masih berjalan. Kemungkinan jumlah saksi akan bertambah," ucap Napitupulu.
Kepolisian, kata dia, sudah mengecek kamera pengawas (closed circuit television/CCT) milik bank himbara tersebut namun tidak terekam karena kameranya mengalami kerusakan.
Oleh sebabnya, kepolisian kembali mengumpulkan alat bukti kamera pengawas dari sekitar lokasi kejadian perkara sembari memeriksa keterangan saksi termasuk keluarga korban.
Sebagai informasi, Direktur LP3BH Manokwari ditembak oleh orang tak dikenal setelah melakukan penarikan uang di salah satu bank himbara di kawasan Sanggeng Manokwari.
Korban dievakuasi ke Rumah Sakit Provinsi Papua Barat untuk mendapat perawatan medis akibat terkena proyektil di bagian dada kanan, dan hasil identifikasi kepolisian disimpulkan pelaku menggunakan senapan angin.