Ambon (ANTARA) - Universitas Pattimura (Unpatti) Ambon, Maluku mengirimkan sebanyak 1.321 mahasiswa kuliah kerja nyata (KKN) untuk membantu pemerintah dalam mengembangkan desa-desa yang menjadi lokasi KKN tersebut.“KKN Unpatti angkatan 50 gelombang II tahun 2023/2024 dilaksanakan dengan skema KKN reguler, KKN tematik, KKN kelompok, KKN tematik individu dan KKN profesi,” kata Ketua Tim KKN Unpatti S. P. Ritiauw dalam keterangan yang diterima di Ambon, Senin.
Ritiauw menjelaskan bahwa untuk KKN reguler, mahasiswa KKN tersebut tersebar pada 90 lokasi di 11 kabupaten/kota di Maluku.
Kemudian, untuk KKN tematik diikuti oleh mahasiswa Fakultas Teknik tersebar di sembilan lokasi, selanjutnya KKN tematik individu tersebar di 237 lokasi di seluruh Indonesia.
“Untuk KKN profesi diikuti oleh mahasiswa Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA) yang tersebar pada 31 lokasi,” katanya.
Sementara itu, Rektor Unpatti, Prof Freddy Leiwakabessy mengatakan dengan program membangun desa melalui KKN, Unpatti bertekad bergerak serentak mewujudkan literasi dan numerasi yang unggul pada desa-desa di Maluku.
Sebab, kata dia, Unpatti memiliki pusat studi desa yang dalam pengelolaannya harus memiliki data terkait potensi desa yang menjadi lokasi yang dikelola atau dikaji.
“Oleh sebab itu, mahasiswa KKN dituntut untuk bisa melakukan digitalisasi pendataan di desa-desa yang menjadi lokasi KKN-nya,” katanya.
Rektor Freddy melanjutkan KKN merupakan cara sosialisasi yang nyata untuk menunjukkan bahwa mahasiswa Unpatti mampu bekerja cerdas, kreatif, inovatif dan terampil untuk mengelola potensi desa yang ada.
“Kemampuan mahasiswa KKN dalam bersosialisasi maupun mengimplementasikan ilmu di tengah-tengah masyarakat menjadi tindakan nyata dalam mensosialisasikan keunggulan Unpatti kepada masyarakat,” tuturnya.
Diharapkan melalui program-program mahasiswa KKN tersebut, desa-desa di Maluku dapat terbantu dan bergerak menuju desa yang terdigitalisasi pendataannya.