Jayapura (ANTARA) - PT Air Minum Jayapura Robongholo Nanwani menargetkan sambungan pipa air bersih di Kota Jayapura tahun 2024 akan mencapai 77 persen penduduk dari angka sekarang sekitar 75 persen penduduk.
"Saat ini kita di Kota Jayapura baru 75 persen sambungan perpipaan air bersih sehingga kami berharap pada 2024 ada kenaikan sekitar 77 persen," kata Direktur Utama PT Air Minum Jayapura Robongholo Nanwani Entis Sutisna di Jayapura, Kamis.
Ia mengatakan, pihaknya memanfaatkan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2024 tentang Percepatan Penyediaan Air Minum dan Pengelolaan Air Limbah Domestik untuk meningkatkan layanan air bersih di Kota dan Kabupaten Jayapura, Papua.
Saat ini mengatakan pihaknya bisa memanfaatkan program percepatan penyambungan sambungan rumah yang di gagas oleh Presiden RI Joko Widodo dalam rangka mempercepat cakupan air di seluruh Indonesia.
"Untuk Kota Jayapura kami memiliki potensi di Distrik Muara Tami dan pada 2024 kemungkinan besar kami akan membangun infrastruktur pada medio Mei hingga September tahun ini," katanya.
Menurut Sutisna, saat ini pihaknya telah melakukan verifikasi data yang sudah disahkan oleh Inspektorat Kota Jayapura terhadap usulan semua rumah di Muara Tami, Kota Barat, Kota Timur dan Kota Tengah untuk dipasangkan pipa air.
"Kami mengusulkan sebanyak 2.100 rumah dan itu telah didiskusikan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Beppeda) Kota Jayapura, PUPR dan Balai Prasarana Permukiman Provinsi Papua sebagai pelaksana kegiatan pembangunan system penyediaan air minum di Kota Jayapura," ujarnya.
Dia menjelaskan hal tersebut merupakan fokus pihaknya sehingga diharapkan pada 2024 itu dengan usulan 2.100 sambungan rumah di Distrik Muara Tami akan menambah presentasi pelayanan PT Air Minum Jayapura.
Dia menambahkan pihaknya bersyukur dengan adanya dukungan infrastruktur dari pemerintah pusat karena hal tersebut merupakan sesuatu yang sangat penting karena masyarakat Distrik Muara Tami yang sudah data tersebut akan diakomodir oleh pemerintah pusat terkait pelayanan air bersih.
Penjabat Wali Kota Jayapura Frans Pekey mengatakan debit air pada beberapa sumber mengalami penurunan karena banyaknya kawasan dijadikan sebagai lahan pertanian maupun perumahan.
"Tetapi juga ada sumber air yang baru ditemukan oleh PT Air Minum Jayapura sehingga diharapkan itu dapat dikelola dengan baik sehingga kebutuhan air bersih masyarakat dapat terpenuhi," katanya.
Dia menambahkan pihaknya berharap ke depan sumber air yang di Kota Jayapura dapat dijaga sehingga kebutuhan air bersih tetap terpenuhi.