Manokwari (ANTARA) - Kepolisian Daerah (Polda) Papua Barat menggelar simulasi sistem pengamanan dalam kota (sipamkota) guna mengoptimalkan pengamanan terhadap penyelenggaraan Pemilu Serentak 2024.
Kepala Biro Operasional Polda Papua Barat Komisaris Besar Polisi Erick Kadir Sully di Manokwari, Kamis, mengatakan bahwa kegiatan simulasi bermaksud untuk memastikan kesiapan dari personel kepolisian dalam mengamankan pemilu.
"Polda Papua Barat akan mengamankan pemilu di dua provinsi, yaitu Papua Barat dan Papua Barat Daya, sehingga perlu berbagai persiapan," kata Erick Kadir.
Dalam simulasi, kata dia, personel memperagakan upaya pengamanan peserta kampanye dalam situasi damai maupun situasi genting karena adanya tindakan anarkis yang terjadi di lapangan.
Selain itu, pengamanan untuk mengantisipasi gangguan keamanan saat pemungutan suara hingga rekapitulasi di setiap tempat pemungutan suara (TPS), kemudian berlanjut pada pengamanan proses perhitungan dan rapat pleno di kantor KPU setempat.
"Bagaimana mengatasi massa saat proses kampanye sampai penghitungan suara di lokasi rawan, termasuk kantor KPU dan kantor pemerintahan juga diamankan," jelas dia.
Ia menjelaskan bahwa kepolisian tetap mengutamakan tindakan persuasif, mulai dari upaya mediasi, pengamanan defensif, hingga penguraian massa dengan meriam air dan gas air mata.
Persiapan pengamanan, kata dia, harus secara matang guna mencegah gangguan kamtibmas yang berakibat penyelenggaraan Pemilu 2024 di Papua Barat maupun Papua Barat Daya terganggu.
"Kesiapan personel sudah dimatangkan. Semoga pemilu berjalan aman, tertib, dan lancar sebagaimana kita semua harapkan," tutur Erick Kadir.
Kepala Bidang Humas Polda Papua Barat Komisaris Besar Polisi Adam Erwindi menerangkan bahwa pelaksanaan simulasi sispamkota merupakan bentuk evaluasi awal sekaligus mengetahui kesiapan personel dalam menghadapi berbagai potensi ancaman dan gangguan saat pemilu berlangsung.
Kombes Pol. Adam mengatakan bahwa personel yang terlibat dalam pengamanan pemilu harus tetap mengikuti pedoman teknis sehingga implementasi pengamanan dapat secara tegas dan terukur.
"Kemampuan taktis dan teknis di lapangan yang harus mengikuti pedoman dan petunjuk yang jelas ketika ditugaskan ke lapangan," ucapnya.
Sebelumnya, telah diselenggarakan apel gelar pasukan Operasi Mantap Brata Mansinam selama 222 hari (19 Oktober 2023—20 Oktober 2024) untuk memaksimalkan pengamanan Pemilu Serentak 2024 di Papua Barat dan Papua Barat Daya.
Kepala Polda Papua Barat Inspektur Jenderal Polisi Daniel Tahi Monang Silitonga menjelaskan bahwa pelaksanaan operasi tersebut agar pemilu dapat terlaksana dengan aman, damai, tertib, dan lancar.
Kesuksesan penyelenggaraan pemilu serentak, kata Kapolda, akan menjadi bukti kematangan demokrasi Indonesia sekaligus menjadi penentu masa depan bangsa 5 tahun mendatang.
"Jumlah personel Polda Papua Barat yang terlibat dalam Operasi Mantap Brata Mansinam 2023—2024 lebih kurang 5.000 personel," ucap Irjen Pol. Daniel Silitonga.
Polda PB gelar simulasi sispamkota pengamanan Pemilu 2024
Jumat, 1 Desember 2023 4:26 WIB
![Polda PB gelar simulasi sispamkota pengamanan Pemilu 2024](https://cdn.antaranews.com/cache/1200x800/2023/11/30/FotoJet-2023-11-30T195534.678.jpg)
Polda Papua Barat menggelar simulasi sipamkota pengamanan Pemilu Serentak 2024 di Markas Polda Papua Barat, Manokwari, Kamis. ANTARA/Fransiskus Salu Weking
Bagaimana mengatasi massa saat proses kampanye sampai penghitungan suara di lokasi rawan, termasuk kantor KPU dan kantor pemerintahan juga diamankan