Sorong (ANTARA) - Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah 14 Papua dan Papua Barat Suriel Semuel Mofu menyebutkan kualitas perguruan tinggi swasta tidak jauh berbeda dengan perguruan tinggi negeri yang ada di Tanah Papua.
Perguruan tinggi negeri di Tanah Papua ada Universitas Cenderawasih (Uncen) Jayapura, Universitas Negeri Papua (Unipa) di Manokwari, Universitas Sabang Meraukue (Unsamus), Politeknik Negeri IKIP Fakfak , dan ISMI Tanah Papua di Jayapura.
Kampus-kampus negeri ini memiliki 180 program studi (prodi) dan 89 persen telah terakreditasi yaitu 160 prodi dan 20 prodi belum terakreditasi atau sekitar 11 persen, ujar Suriel di Sorong, Senin.
Sementara itu ada 74 perguruan tinggi swasta di Tanah Papua dengan jumlah prodi 330 dengan rincian 288 telah terakreditasi atau sekitar 87,2 persen, yang tidak terakreditasi 42 prodi atau sekitar 13,8 persen.
"Saya katakan perbedaan hanya dua persen saja. Perguruan tinggi negeri 11 persen, sedangkan perguruan tinggi swasta 13,08 persen. Artinya kualitas perguruan tinggi swasta di tanah Papua hari ini sudah baik,” ujar mantan Rektor Unipa Manokwari.
Selain itu, soal komposisi dosen di perguruan tinggi swasta maupun negeri, ukurannya adalah dosen yang memiliki jabatan fungsional akademik.
"Kalau seorang mengajar di perguruan tinggi dengan bergelar magister atau doktor itu belum dosen, tetap tenaga pengajar. Karena harus melakukan tri dharma perguruan tinggi lalu mengajukan usulan untuk diangkat sebagai dosen dengan memiliki jabatan fungsional mulai asisten ahli, lector, lector kepala dan guru besar. Dia harus melalui proses penjenjangan seperti ini disebut dosen,” jelas Mofu.
Mofu mengisahkan bahwa, saat dirinya menjabat Koordinator Kopertis untuk wilayah Papua dan Papua Barat, jumlah dosen yang memiliki jabatan fungsional akademik hanya 300-an dosen berdasarkan data 2017.
"Sampai saat ini, sudah 1.485 dosen perguruan tinggi swasta telah memiliki jabatan fungsional akademik mulai dari asisten ahli, lector, lector kepala dan guru besar," sebut Mofu.
Dari jumlah itu, sebut dia, 59 persen telah bersertifikasi. Artinya, negara memberikan sertifikasi kompetensi keahlian dalam bidang ilmu yang bersangkutan. Jadi dosen-dosen itu ketika mengikuti tes kompetensi dosen dan lulus pada bidang keilmuannya, maka negara memberikan sertifikat sebagai tenaga professional dosen dan negara membiayai dengan tunjangan sertifikasi dosen.
"Tahun 2017, dosen bersertifikasi itu ada 88 dosen. Kemudian akumulasi jumlah dosen bersertifikasi dari 2017 hingga 2023 di tanah Papua sebanyak 796 dosen perguruan tinggi swasta. Jumlah itu sudah melebihi dari dosen bersertifikasi pada perguruan tinggi negeri.
“UNIPA dosen yang bersertifikasi sekitar 200 orang, demikian juga Uncen bahkan perguruan tinggi negeri lainnya lainnya,” ucap Mofu.
Menurut Mofu, perhatian pemerintah terhadap perguruan tinggi swasta sangat luar biasa, karena ada anggaran senilai Rp18,78 miliar setiap tahun untuk membayar dosen-dosen perguruan tinggi swasta yang memiliki sertifikasi.
“Perhatian lainnya adalah pemerintah melalui kementerian pendidikan memberikan beasiswa bagi mahasiswa perguruan tinggi swasta di seluruh tanah Papua. Saat ini secara keseluruhan sekitar 10.812 mahasiswa yang mendapat beasiswa. Di Sorong saja, beasiswa untuk mahasiswa sampai mencapai Rp90 miliar untuk Kota dan Kabupaten Sorong," rinci Mofu.
Total dana secara keseluruhan yang diberikan untuk beasiswa mahasiswa di Papua itu senilai Rp282 miliar setiap tahun kepada 10.812 mahasiswa. Ini mencakup biaya pendidikan, biaya hidup sampai tamat.
"Ini beasiswa yang bersumber dari APBN melalui Kementerian Pendidikan Tujuannya supaya kita sama-sama mempercepat peningkatan kualitas sumber daya manusia pendidikan tinggi di Papua agar jangan sampai kesenjangan terlalu besar," ungkap dia.
Karena itu dia mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk ikut memperhatikan perguruan tinggi swasta dan negeri di setiap daerah supaya ikut berkontribusi bagi peningkatan SDM di tanah Papua.
"Jangan kuatir karena LLDIKTI menjamin kualitas-kualitas perguruan tinggi swasta di tanah Papua,” pungkas dia.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: LLDikti sebut kualitas perguruan tingggi swasta-negeri di Papua sama