Universitas Papua (Unipa) siap menjadi pelopor Sustainable Development Goals (SDGs) Center Universitas atau pusat pembangunan berkelanjutan di Provinsi Papua Barat.
Wakil Rektor I Unipa Sepus M Fatem di Manokwari, Selasa, mengatakan partisipasi Unipa sebagai perguruan tinggi negeri ada dua hal yakni konstruksi kurikulum dan riset center atau satuan tugas pembangunan berkelanjutan.
Unipa telah menyusun mata kuliah pengantar pembangunan berkelanjutan sebagai bagian dari pengarusutamaan (mainstreaming).
"Satgas berperan menghubungkan simpul-simpul pembangunan berkelanjutan dalam kampus maupun luar kampus," kata Sepus Fatem.
Simpul pembangunan berkelanjutan yang dimaksud, kata dia, mencakupi civitas akademika, masyarakat, dan pelaku bisnis di wilayah itu.
Hal ini berkaitan dengan jangkauan perspektif pembangunan berkelanjutan yang luas seperti perspektif kultural, sosial ekonomi, ekologi, dan politik.
Ia menerangkan jurusan seperti pertanian dan kehutanan telah berbasis konservasi sumber daya alam yang sangat mendukung penerapan SDGs hingga masa mendatang.
Konsentrasi tersebut sangat relevansi dengan kondisi geografis Papua yang 80 persen masyarakatnya berhubungan erat pada alam.
"Sehingga tidak salah kalau SDGs Center kita bangun," jelas Sepus Fatem.
Menurut dia dorongan dari USAID Kolaborasi agar Unipa menjadi Center SDGs merupakan langkah positif dalam mengawal pelaksanaan program pembangunan berkelanjutan di daerah.
Melalui konstruksi kurikulum, Unipa sudah menyiapkan sumber daya manusia yakni mahasiswa yang memahami rancangan terkait pembangunan berkelanjutan melalui program magang terintegrasi.
"Kita sedang menjahit kekuatan besar, kurikulum jalan, SDGs Center dibangun, dan mahasiswa ikut program magang terintegrasi dengan kementerian," ujar Fatem.
Field Officer INFID Papua Barat Intan Kusumaning Tiyas, menjelaskan USAID Kolaborasi senantiasa mendorong Unipa merealisasikan kelembagaan SDGs Center dengan tujuan menjadi pusat produksi ilmu pengetahuan dan mendukung kebijakan berbasis bukti sebagai masukan dalam penyusunan kebijakan pemerintah.
Kemudian menjadi kontributor dan mitra aktif pemerintah daerah dalam upaya pencapaian tujuan serta indikator SDGs melalui penelitian di Papua Barat.
Selain itu, pendirian SDGs Center merupakan pelaksanaan fungsi Tri Dharma Perguruan Tinggi yang meliputi pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat terkait 17 tujuan SDGs.
Intan menuturkan, ada sejumlah tahapan umum pembentukan SDGs Center yaitu usulan kerangka kelembagaan berbentuk SDGs forum beranggota sembilan pusat penelitian di Unipa, usulan penetapan kerangka regulasi SDGs Center Universitas melalui surat keputusan Rektor, dan melakukan konsultasi dengan sekretariat nasional SDG pada Bapenas.
Selanjutnya melakukan peer learing (pembelajaran) dengan SDGs Center Universitas lainnya yang telah terbentuk, menyusun rencana kerja seperti pemetaan aktivitas kampus guna mengidentifikasi keselarasan kegiatan akademis dengan target SDGs, dan pengarusutamaan SDGs dalam kebijakan serta kegiatan akademis.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Unipa siap jadi SDGs Center Universitas di Papua Barat