Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy mengatakan penimbangan dan pengukuran balita merupakan hal yang sangat penting sebagai deteksi dini tanda-tanda stunting pada bayi di bawah lima tahun (balita).
"Untuk itu, orang tua perlu rutin membawa anak mereka ke posyandu atau puskesmas untuk menjalani pengukuran lingkar kepala, berat badan, dan tinggi badan," kata Muhadjir Effendy dalam keterangannya di Jakarta, Jumat.
Menko PMK juga meminta pemerintah daerah untuk terus memperluas cakupan penimbangan dan pengukuran balita di masing-masing wilayah.
"Cakupan penimbangan dan pengukuran balita harus di atas 90 persen, sehingga data yang dihasilkan juga dapat lebih akurat. Selain itu, yang juga harus menjadi perhatian adalah memastikan bahwa pengukurannya telah sesuai standar," katanya.
Muhadjir menambahkan pemerintah melalui Kementerian Kesehatan telah membagikan alat timbangan dan antropometri terstandar ke seluruh posyandu.
Hal itu dilakukan agar metode pengukuran setiap anak di daerah menggunakan disiplin cara yang sama, termasuk pelaporannya juga sama.
"Setelah alat antropometri ini terpenuhi semua, cakupan penimbangan dan pengukuran di daerah diharapkan bisa mencapai 90 persen dan datanya juga dapat lebih akurat," katanya.
Berdasarkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) prevalensi stunting di Indonesia pada tahun 2022 turun menjadi 21,6 persen dari 24,4 persen pada 2021.
"Pemerintah menargetkan prevalensi stunting diharapkan bisa turun menjadi 14 persen pada tahun 2024," kata Muhadjir.
Sementara itu, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengimbau orang tua untuk melakukan penimbangan balitanya setiap satu bulan sekali guna mendeteksi dini masalah stunting.
Menkes juga menekankan orang tua harus memastikan berat badan anak mengalami kenaikan setiap bulannya.
"Setiap bulan timbang, dan setiap timbang harus dipastikan berat badannya mengalami kenaikan," katanya.
Jika berat badan bayi tidak mengalami kenaikan, lanjut Menkes, perlu segera berkonsultasi dengan dokter yang ada di puskesmas untuk ditindaklanjuti.
"Jadi, ada tiga hal penting, pertama adalah melakukan penimbangan setiap bulan, kedua, tiap penimbangan harus dipastikan BB (berat badan) anak naik, dan jika tidak naik dikonsultasikan ke dokter di puskesmas," ujarnya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Menko PMK: Penimbangan balita penting untuk deteksi dini stunting