Kepala Dinkes Papua Barat Otto Parrorongan di Manokwari, Senin, mengatakan pemerintah daerah terus berupaya semaksimal mungkin agar stok darah mampu menjawab permintaan masyarakat, terutama pasien.
Donor darah yang telah dimulai pada Senin pagi itu di kantor gubernur setempat, akan menjadi bahan evaluasi untuk pelaksanaan secara berkala pada masa mendatang.
"Paling tidak setiap tiga bulan sekali aksi kemanusiaan ini dibuat dan hari ini jadi bahan evaluasi," kata dia.
Ia menjelaskan partisipasi aparatur pemerintah daerah pada aksi donor darah merupakan wujud nyata dalam menjawab kebutuhan darah yang terus meningkat.
Selama ini, kata dia, pasokan darah di sejumlah fasilitas kesehatan di Kabupaten Manokwari kerap mengalami keterbatasan.
"Kebutuhan darah sangat tinggi tapi terkadang stok kurang," kata Otto.
Otto menuturkan ada dua jenis darah yang stoknya selalu terbatas yaitu golongan O dan AB.
Oleh sebab itu, ia mengajak seluruh aparatur pemerintah daerah, baik provinsi maupun kabupaten/kota, serta elemen masyarakat terlibat dalam berbagai aksi sosial donor darah.
"Setetes darah dari anda sangat berarti bagi yang membutuhkan," kata Otto.
Ia melanjutkan hasil donor darah dari aparatur pemerintah lingkup pemerintah provinsi nantinya didistribusikan ke berbagai fasilitas kesehatan.
Kegiatan itu melibatkan tenaga medis dari Dinas Kesehatan dan rumah sakit pemerintah di Manokwari.
"Kalau nanti ada instansi lain mau buat aksi donor darah kami siap bantu," ucap dia.