Manokwari (ANTARA) - Bupati Manokwari, Papua Barat, Hermus Indou mengingatkan pengurus Palang Merah Indonesia (PMI) setempat agar tidak membawa organisasi sosial kemanusiaan itu terafiliasi dengan kepentingan politik, sebab PMI bukan organisasi politik.
"Kalau itu terjadi maka tentu akan meninggalkan tugas pokok dan tidak bisa bekerja dengan baik melaksanakan tugas-tugas kemanusiaan di Kabupaten Manokwari," kata Hermus di Manokwari, Kamis.
Menurut dia, PMI mengemban tugas sosial kemanusiaan. Selain ikut berperan dalam upaya penanggulangan bencana, peran PMI yang tidak kalah penting yaitu dalam hal penanganan donor darah.
Sesuai data Pemkab Manokwari, kebutuhan darah di wilayah itu didominasi pasien melahirkan, kecelakaan, dan penderita demam berdarah.
"Hendaknya ini menjadi pemicu bagi PMI untuk berkolaborasi dan bersinergi dengan semua elemen masyarakat dalam program aksi donor darah. Tujuannya untuk meningkatkan kepedulian dan kesadaran masyarakat sebagai pendonor darah," katanya.
Peran lain PMI, menurut Hermus, yakni memberdayakan generasi muda melalui kegiatan Palang Merah Remaja (PMR) di sekolah-sekolah di Kabupaten Manokwari.
"Saya berharap PMI lebih aktif bekerja sama dengan sekolah-sekolah untuk membentuk PMR karena keberadaan PMR sebagai wahana bagi generasi muda melakukan kegiatan positif dan terhindar dari narkoba," ujarnya.
PMI Kabupaten Manokwari merupakan PMI yang ada di Ibu Kota Provinsi Papua Barat sehingga kinerjanya diharapkan di atas kinerja PMI kabupaten lain di Papua Barat.
"Oleh karena itu, soliditas internal PMI Kabupaten Manokwari perlu dijaga," katanya.
Ketua PMI Kabupaten Manokwari H Yusran M Mahdani mengatakan akan mewujudkan kehadiran unit donor darah di Markas PMI Kabupaten Manokwari mengingat tingginya kebutuhan darah di Kabupaten Manokwari.
"Ini juga sesuai dengan program PMI. Selama ini kalau melakukan donor darah kami bekerja sama dengan RSU Manokwari," katanya.