Jakarta (ANTARA) -
Ia mengemukakan setiap jagung dalam satu hektare bisa menghasilkan 8-10 ton jagung. PMI yang merupakan organisasi binaan Badan Intelijen Negara (BIN) memfasilitasi penjualan jagung agar para petani tidak kesulitan menjual hasil panennya.
"Setelah adanya PMI, mereka senang dan tidak khawatir lagi ke mana jagung harus dijual," tuturnya.
Ones mengungkapkan ada 300 hektare potensi lahan pertanian di Distrik Namblong. Ada 50 hektare lahan berpotensi untuk ditanami jagung.
Ia mengatakan penanaman pertanian di lahan potensial itu sebagai upaya memberdayakan masyarakat agar produktif dan meningkatkan kesejahteraan.
Menurutnya, program ini sejalan dengan arahan Presiden Republik Indonesia RI Joko Widodo, Kepala BIN, Jenderal Pol (Purn) Budi Gunawan, dan ditindaklanjuti oleh Deputi IV Bidang Intelijen Ekonomi BIN, Made Kartikajaya.
Sementara itu, Sekretaris PMI Kabupaten Jayapura Mulyono mengatakan adanya program penanaman jagung oleh PMI dapat memenuhi kebutuhan bahan baku pakan ternak.
Disampaikan, ia memiliki pabrik pakan dan ayam petelur di Distrik Hinekombe, Kabupaten Jayapura. Saat ini kapasitas produksi pakan sekitar tujuh ton per hari dengan nilai jual sekitar Rp7.900 per kilogram.
Selain pabrik pakan, Mulyono juga mengembangkan peternakan bibit ayam petelur (pulet) dengan kapasitas hingga 20.000 ekor.
Disampaikan, pulet itu didatangkan dari Surabaya untuk dijual kepada peternak-peternak lokal di Jayapura.
Deputi IV Bidang Intelijen Ekonomi BIN, Made Kartikajaya mengharapkan para pemuda Papua ke depannya dapat lebih mandiri dalam mengembangkan pabrik pakan dan usaha peternakan ayam petelur.
Selain itu, lanjut dia, warga juga dapat menikmati telur ayam milik anggota PMI.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Petani binaan Papua Muda Inspiratif panen jagung seluas 10 hektare