Manokwari, Papua Barat (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Papua Barat menghadirkan rumah inovasi ketahanan pangan (rikap) di tiga kabupaten yakni Manokwari, Kaimana, dan Raja Ampat.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Papua Barat Lasarus Ullo di Manokwari, Jumat, menjelaskan rikap dibangun menggunakan dana otonomi khusus (otsus) tahun 2022 dengan harapan produk pangan unggulan daerah dapat diolah.
"Kita hadirkan ini agar masyarakat yang mengelola rikap nanti dapat mengolah pangan unggulan menjadi produk daerah yang mampu menekan angka inflasi. Selain itu, untuk mencegah pangan menjadi rusak," katanya.
Kehadiran rikap ini akan bermanfaat bagi pangan lokal karena mendapatkan nilai tambah produk.
Dia berharap dengan adanya rikap, masyarakat akan memanfaatkan lahan tidur serta pekarangan untuk ditanami dengan pangan lokal.
Lasarus meminta perhatian pemerintah kabupaten agar membantu modal usaha maupun transportasi untuk distribusi hasil olahan pangan yang dihasilkan rikap.
"Kami juga berharap apa yang kami bangun ini ada tindak lanjut dari pemerintah kabupaten agar memberikan pendampingan dengan menghadirkan tenaga penyuluh supaya alat yang ada di rikap ini bisa terus digunakan dan tidak sampai berkarat," ungkapnya.
Asisten III Sekretariat Daerah Provinsi Papua Barat Raymond Yap mengharapkan inovasi ini dapat terus hadir di wilayah lain di Papua Barat.
"Ini akan hadir juga di Kaimana dan Raja Ampat. Tentu, kalau di Raja Ampat ditujukan untuk membantu sektor pariwisata," kata dia.
Raymond berharap hasil produk olahan pangan dari rikap nantinya menjadi oleh-oleh bagi wisatawan yang datang di Manokwari.
Sebelumnya, Kepala Balai Pengawasan Mutu dan Keamanan Pangan Papua Barat I Gede Putu Wiadnyana menyampaikan pihaknya terus menghadirkan prinsip-prinsip keamanan pangan sebagai upaya pemenuhan kebutuhan pangan masyarakat.
Rikap merupakan rumah pengolahan pascapanen yang terintegrasi dengan peralatan teknologi yang tepat guna mulai dari produksi sampai pengemasan.
Ia mencontohkan pengolahan pepaya di rikap menjadi saus tomat dan keripik pepaya, pisang dan jambu kristal menjadi manisan dan sari buah serta sirup, kacang menjadi kacang panggang dan selai kacang, dan umbi-umbian menjadi aneka kripik dan getuk aneka warna.
Pada Jumat siang, satu unit rikap di Kampung Wariki, Distrik Sidey, Kabupaten Manokwari, diresmikan Raymond bersama sejumlah pihak di antaranya Asisten II Setda Manokwari Harjanto Ombesapu, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Manokwari Kukuh Saptoyudo, Kepala BPOM Manokwari Musthofa, serta mahasiswa dan masyarakat.
Para pejabat juga mencoba hasil olahan pangan seperti kacang sangrai dan keripik salak yang dibuat menggunakan mesin yang ada di rikap.
Rumah inovasi ketahanan pangan dibangun di tiga kabupaten Papua Barat
Sabtu, 19 November 2022 11:50 WIB
agar masyarakat yang mengelola rikap nanti dapat mengolah pangan unggulan menjadi produk daerah yang mampu menekan angka inflasi