Dinas Kesehatan Kabupaten Manokwari, Papua Barat, mencatat penurunan angka kasus malaria hingga Juli 2022 mencapai lebih 30 persen dibandingkan pada periode yang sama tahun 2021.
Kepala Seksi Penyakit Menular pada Dinas Kesehatan Manokwari Rahimi di Manokwari, Jumat, menyatakan penurunan kasus malaria terjadi lantaran program eliminasi malaria yang dicanangkan dengan beberapa program berjalan dengan baik.
"Program yang kami lakukan yaitu memberi pelatihan kepada kader. Dari 164 kelurahan dan kampung se-Manokwari, pelatihan sudah diberikan di 96 kampung dimana setiap kampung ditempatkan 2-3 kader," ujar dia.
Program lainnya berupa penyemprotan rumah untuk membunuh nyamuk. Pada tahun 2022 penyemprotan sudah berjalan baik dan menyisakan 2-3 kampung yang ditargetkan.
Kata Rahimi, penyemprotan rumah difokuskan kepada daerah-daerah yang rawan akan kasus malaria.
Kata Rahimi, penyemprotan rumah difokuskan kepada daerah-daerah yang rawan akan kasus malaria.
Dinkes Manokwari juga berencana membagikan kelambu secara massal yang nantinya diselenggarakan dalam bulan bakti pada Oktober mendatang untuk menyambut HUT ke-124 Kabupaten Manokwari.
Rahimi menyatakan pembagian kelambu akan dilakukan secara massal dan akan dilakukan pula pengawasan dengan menggandeng RT, lurah dan kader untuk memastikan masyarakat benar-benar menggunakan kelambu.
"Kalau untuk obat saat ini memang kosong dan sedang didatangkan. Jadi kami sudah sampaikan ke fasilitas kesehatan yang ada untuk memberikan pengobatan tahap dua tak menggunakan obat Kina," ungkap pegiat PMI Manokwari tersebut.
Dinas Kesehatan Manokwari mencatat ada 2 kasus malaria pada Juli 2022 dibanding 58 kasus malaria yang tercatat pada Juni di tahun yang sama. Total kasus pada tahun 2022 mencapai 1.535.
Di tahun 2021 kasus malaria di Manokwari tercatat mencapai 262 kasus pada bulan Juli sedangkan di bulan Agustus kasus malaria berkurang 15,2 persen atau menyentuh angka 222 kasus dan jumlah kasus sepanjang tahun 2021 tercatat 4.100 kasus.