Manokwari (ANTARA) -
Sekitar 70 sampai 80 anak yang tengah belajar pada Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Distrik Manokwari Timur, Kabupaten Manokwari, Papua Barat memperingati Hari Anak Nasional (HAN) dengan menggelar acara bermain dan makan ikan bersama di Pantai Pasir Putih, Sabtu.
Ketua Panitia peringatan HAN PAUD Distrik Manokwari Timur Linda Mansnandifu mengatakan beberapa hari sebelumnya para siswa PAUD diajak menanam bunga dan pohon di halaman Kantor PKK Distrik Manokwari Timur.
Penanaman bunga dan pohon kata Linda sesuai dengan kurikulum merdeka belajar yang diterapkan.
"Puncaknya hari ini dilakukan untuk memberikan satu keceriaan kepada anak-anak dan motivasi kepada orang tua sehingga semua bersukacita dalam mendidik," kata Linda.
Kegiatan itu dihadiri oleh para siswa dari lima sekolah PAUD di Distrik Manokwari Timur yakni PAUD Imanuel Pasir Putih, PAUD Afoncu Efeina Arowi I, PAUD Juliana Arowi II, PAUD Ceria Arowi I dan PAUD Musmapi.
"Yang tidak sempat hadir mungkin karena gelombang dan letaknya di pulau seberang adalah PAUD Mansinam Cerdas," sebut Linda.
Ia berharap para siswa PAUD di wilayah Distrik Manokwari Timur bertumbuh menjadi pribadi yang mandiri dan kelak menjadi orang-orang sukses dalam menggapai cita-cita mereka.
"Anak terlindungi, Indonesia maju itu yang menjadi tema HAN tahun ini. Kita berharap agar anak mandiri misalnya dalam bidang kesehatan dan dilindungi semua pihak," ujarnya.
Menurut Linda, kesempatan bermain dan makan bersama dalam memperingati HAN, juga dimanfaatkan untuk mengajak para orang tua agar memperhatikan kebersihan diri anak-anak serta menerapkan protokol kesehatan mengingat pandemi COVID-19 belum benar-benar selesai.
"Kami juga mengharapkan dukungan para orang tua untuk menjaga putra-putri mereka sehingga anak-anak ini mempunyai sifat kemandirian yang menuntun mereka untuk maju dan tidak malu serta tidak takut dalam berkarya," harap Linda.
Kepala Distrik Manokwari Timur Anton Mandacan menyatakan bangga dengan anak-anak PAUD di wilayahnya karena bisa bertemu dan menjiwai dirinya sebagai anak Indonesia.
Pengenalan rasa keindonesiaan itu, katanya, bisa dilakukan dengan berbagai macam permainan yang dijalankan.
"Bertemu dan bermain secara tidak langsung dengan bunda-bunda dan orang tua mereka itu dapat mendorong pemahaman bahwa mereka adalah anak Indonesia," katanya.
Anton memastikan akan mendukung penuh semua pendidikan terutama PAUD di wilayahnya agar anak-anak bisa mengembangkan kreativitas baik dalam hal menyanyi, menari, berpidato, dan bersajak.