Wasior,(Antara)-Kabupaten Teluk Wondama, Papua Barat, sejak beberapa hari terakhir kembali mengalami krisis bahan bakar minyak (BBM) dari premium soal hingga minyak tanah.
Tiga jenis BBM tersebut secara bersamaan terjadi kelangkaan. Semua penyalur BBM bersubsidi maupun nonsubsidi mulai dari distributor besar hingga pengecer kecil tutup karena tidak lagi memiliki persediaan.
Akibatnya aktivitas masyarakat terganggu. Banyak warga tidak bisa melakukan aktivitas rutin. Para PNS misalnya, sejak Kamis hingga Jumat kemarin banyak diantara mereka terpaksa tidak masuk kantor.
Demikian pula para nelayan dan tukang ojek, berdasarkan penuturan warga, banyak yang memutuskan untuk libur karena tidak mendapatkan bensin.
Menyikapi kondisi tersebut, Jumat kemarin Pemkab Teluk Wondama menggelar rapat dengan semua agen dan pengecer BBM. Rapat dipimpin Sekda Denny Simbar didampingi Kapolres AKBP Murwoto serta Kepala Dinas Perindagkop Ekbertson Karubuy.
"Dari pertemuan tersebut diketahui krisis BBM yang terjadi hampir sepekan ini karena pasokan BBM dari Manokwari ke Wondama belum masuk," kata Karubuy di Wasior Minggu.
Seharusnya, sebut Karubuy, pasokan masuk pada 27 Oktober lalu, namun hingga awal November seluruh penyalur belum menerima pasokan.
“Kapal yang biasa masuk sedang memasuki masa servis. Kami sudah hubungi agen tapi beliau masih di Makassar untuk cari kapal (pengganti), “ ujar Ekberton lagi.
Lendra Situmorang, perwakilan dari APMS PT.Papua Bumi Kasuari (PBK) membenarkan hal itu. Dia mengatakan, pihaknya saat ini sedang mencari kapal pengganti.
“Kita sudah hubungi tapi kapal masih di Kendari. Ada satu kapal lain tetapi masih di Sorong. Direktur sedang konfirmasi,"ucap Lendra.
Pihaknya belum bisa memberi kepastian kapan kapal angkut BBM kembali beroperasi.
Teluk Wondama krisis BBM
Minggu, 4 November 2018 19:32 WIB