Manokwari (ANTARA) - Universitas Negeri Papua (Unipa) Manokwari, Papua Barat siap menampung 2.200 mahasiswa baru tahun akademik 2022-2023 sesuai alokasi dan kuota yang telah ditetapkan.
Rektor Unipa Manokwari Dr Meky Sagrim di Manokwari, Rabu, mengatakan, penetapan kuota penerimaan mahasiswa baru disesuaikan dengan jumlah lulusan dari universitas itu setiap tahunnya.
"Tahun ini kami menerima 2.200 mahasiswa baru, ada yang diterima melalui jalur Sesama dari sekolah-sekolah, ada yang melalui Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) dan ada juga melalui Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN)," ujar Meky.
Saat ini terdapat 8.678 mahasiswa yang tercatat aktif terdaftar dan mengikuti perkuliahan di Unipa Manokwari. Namun jika ditambah dengan mahasiswa yang mengambil cuti akademik dan tidak mendaftar ulang, jumlah keseluruhan mahasiswa Unipa Manokwari mencapai lebih dari 9.000 orang.
Meky menyebutkan, selama kurun waktu dua tahun Unipa mencoret sedikitnya lebih dari 6.000 orang mahasiswanya karena berbagai alasan akademik.
Sejak penerapan kebijakan penomoran ijazah nasional, mahasiswa yang masa studinya lebih dari tujuh tahun untuk program studi strata satu (S1) dan lima tahun untuk program studi diploma tiga (D3) secara otomatis dikeluarkan dari sistem.
Selain itu, ada juga mahasiswa yang tidak mendaftar ulang selama dua tahun berturut-turut akhirnya dicoret dari lembaga pendidikan tinggi itu.
Saat ini jumlah guru besar yang mengabdi di Unipa Manokwari sebanyak 12 orang.
Dengan jumlah tenaga pengajar bergelar profesor dan doktor yang cukup banyak di Unipa, lembaga pendidikan tinggi itu setiap tahunnya terus melahirkan para sarjana berkualitas yang kini tersebar di berbagai instansi pemerintah di Provinsi Papua Barat dan Papua maupun di berbagai sektor lainnya.
"Lulusan Unipa harus memiliki kompetensi dengan penerapan aturan ketat, hingga saat ini Unipa memberikan kontribusi besar untuk pembangunan sumber daya manusia di Papua Barat maupun Papua, terutama untuk bidang teknis seperti pertanian, kehutanan, peternakan dan lainnya," ujar Meky Sagrim.