Wasior,(Antaranews Papua Barat)- Kepolisian Resor Teluk Wondama, Papua Barat diminta memperketat pengawasan di kawasan Pelabuhan Wasior karena disinyalir menjadi pintu masuk utama penyelundupan narkoba di daerah tersebut.
Lemahnya pengawasan dinilai menjadi salah satu penyebab maraknya peredaran narkoba di kabupaten berjuluk Tanah Peradaban Orang Papua ini.
“Kami minta Kapolres berantas miras juga meminta polisi awasi pelabuhan secara ketat karena banyak orang bawa narkoba masuk lewat pelabuhan, “ kata Alipas Rumbobiar, tokoh masyarakat yang juga Ketua Baperkam Kampung Wasior II di Wasior, Senin.
Hal ini pun juga diungkapkan pada acara tatap muka masyarakat dengan Bupati Bernadus Imburi dalam kunjungan kerja ke Distrik Wasior di aula kantor distrik Wasior, baru-baru ini. Kapolres Teluk Wondama AKBP Mathias Krey hadir pada acara itu.
Sebagai petugas bongkar muat di pelabuhan, Alipas mengaku sering melihat adanya transaksi narkoba yang terjadi di pelabuhan Wasior terutama oleh penumpang yang datang dari luar Wondama.
“Karna banyak anak kami tidak lulus tes (tes masuk polisi dan tentara), setelah kami tanya anak kami sehat tetapi ternyata mereka pakai narkoba jadi tidak lulus. Jadi narkoba ini sudah banyak di Wasior, sehingga pengawasan pelabuhan harus lebih ketat lagi,"katanya lagi.
Hingga pertengahan 2018, Satuan Reserse Narkoba Polres Teluk Wondama menangani sedikitnya sudah dua kali membongkar praktik penyalahgunaan narkotika golongan satu di kota Wasior.
Beberapa pelaku diantara mereka yang terlibat dalam jejaring peredaran narkotika di daerah tersebut kini telah menghuni Lembaga Pemasyarakatan IIB Manokwari.
Polres Teluk Wondama juga memproses personilnya yang terlibat dalam penyalahgunaan narkotika. (*)
Polisi diminta perketat pengawasan Pelabuhan Wasior
Senin, 10 September 2018 18:35 WIB