Pemerintah Provinsi Papua Barat menargetkan realisasi serapan anggaran tahun 2020 bisa mencapai diatas 80 persen.

Kepala Inspektorat Papua Barat, Sugiyono di Manokwari, Jumat menjelaskan bahwa pandemi COVID-19 cukup berpengaruh terhadap pelaksanaan kegiatan serta realisasi anggaran daerah.

"Tidak hanya pelaksanaan kegiatan dan program kerja, dalam hal pengawasan pun kami mengalami kendala. Banyak ASN (aparatur sipil negara) yang terpapar, termasuk di Inspektorat," ucap Sugiyono.

Ia mengungkapkan bahwa di kantor Inspektorat ada enam stafnya yang terpapar dan harus menjalani isolasi. Mereka berhasil sembuh dan saat ini sudah kembali bekerja.

"Dalam kegiatan pengawasan kendala-kendala teknis sudah bisa kita selesaikan. Kalau di lingkungan Pemprov pengawasan lebih gampang, kalau di luar daerah pengawasan kita lakukan secara virtual," ucapnya lagi.

Saat ini, lanjut Sugiyono, audit dokumen kegiatan dan pengawasan lapangan masih berlangsung. Tim pengawas Inspektorat masuk di setiap organisasi perangkat daerah (OPD).

Ia juga menyebutkan sejauh ini serapan anggaran Pemprov Papua Barat baru sekitar 60 persen. Seluruh kegiatan yang sudah ditetapkan usai realokasi dan refocusing anggaran terus didorong agar semua terealisasi.

"Saya belum tahu pasti berapa prosentase serapanya saat ini, karena pengawasan dan pendataan masih berlangsung. Seluruh OPD terus kita dorong dan kami upayakan hingga Desember nanti bisa di atas 80 persen," ujarnya lagi.

Sugiyono menambahkan untuk realokasi dan refocusing anggaran Pemprov Papua Barat sudah tuntas. Pengawasan saat ini difokuskan pada realisasi kegiatan serta serapan anggaran.

Pewarta: Toyiban

Editor : Key Tokan A


COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2020