Pemerintah Provinsi Papua Barat akan mengoptimalkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2020 untuk memacu pertumbuhan ekonomi daerah itu.
Asisten II Sekretariat Daerah Papua Barat, Melkias Werinussa di Manokwari, Rabu, mengakui tahun 2020 ini pengelolaan APBD Pemprov masih lambat. APBD tahun 2020 diharapkan bisa terealisasi lebih cepat.
Administrasi pemerintah menjadi salah satu komponen penting dalam mendorong produk domestik regional bruto (PDRB). Realisasi APBD diharapkan dapat menjadi pemantik kelesuan ekonomi.
Werinussa berharap perencanaan anggaran dan kegiatan tahun 2020 lebih matang sehingga dokumen anggaran bisa diterima setiap organisasi perangkat daerah (OPD) lebih cepat.
"Kalau bisa Januari dokumen anggaran sudah di tangan OPD sehingga paling lambat Juli lelang sudah selesai," kata Melkias.
Ia berharap serapan anggaran tahun 2020 lebih cepat dan optimal sehingga bisa memacu perputaran uang di daerah.
"Serapan anggaran tahun 2019 hingga saat ini baru sekitar 50 sampai 60 persen. Di antaranya, kegiatan fisik yang realisasinya belum optimal," katanya lagi.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Papua Barat dari September 2018 ke September 2019 hanya 2,96 persen. Untuk mengejar agar setara dengan pertumbuhan nasional seluruh sektor harus digenjot.
"Data q to q pertumbuhan cukup besar 6,24 persen namun secara y to y pada periode yang sama yakni triwulan III pada tahun 2018 pertumbuhannya cuma 2,96 persen," kata Kepala BPS Papua Barat, Maritje Pattiwaellapia pada kesempatan sebelumnya.
Menurut dia, perlu kerja keras untuk mengejar agar pertumbuhan ekonomi di daerah ini setara dengan pertumbuhan nasional yang mencapai 5,1 persen.
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2019
Asisten II Sekretariat Daerah Papua Barat, Melkias Werinussa di Manokwari, Rabu, mengakui tahun 2020 ini pengelolaan APBD Pemprov masih lambat. APBD tahun 2020 diharapkan bisa terealisasi lebih cepat.
Administrasi pemerintah menjadi salah satu komponen penting dalam mendorong produk domestik regional bruto (PDRB). Realisasi APBD diharapkan dapat menjadi pemantik kelesuan ekonomi.
Werinussa berharap perencanaan anggaran dan kegiatan tahun 2020 lebih matang sehingga dokumen anggaran bisa diterima setiap organisasi perangkat daerah (OPD) lebih cepat.
"Kalau bisa Januari dokumen anggaran sudah di tangan OPD sehingga paling lambat Juli lelang sudah selesai," kata Melkias.
Ia berharap serapan anggaran tahun 2020 lebih cepat dan optimal sehingga bisa memacu perputaran uang di daerah.
"Serapan anggaran tahun 2019 hingga saat ini baru sekitar 50 sampai 60 persen. Di antaranya, kegiatan fisik yang realisasinya belum optimal," katanya lagi.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Papua Barat dari September 2018 ke September 2019 hanya 2,96 persen. Untuk mengejar agar setara dengan pertumbuhan nasional seluruh sektor harus digenjot.
"Data q to q pertumbuhan cukup besar 6,24 persen namun secara y to y pada periode yang sama yakni triwulan III pada tahun 2018 pertumbuhannya cuma 2,96 persen," kata Kepala BPS Papua Barat, Maritje Pattiwaellapia pada kesempatan sebelumnya.
Menurut dia, perlu kerja keras untuk mengejar agar pertumbuhan ekonomi di daerah ini setara dengan pertumbuhan nasional yang mencapai 5,1 persen.
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2019