Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Cabang Manokwari menggandeng Palang Merah Indonesia (PMI) Papua Barat berupaya memenuhi kebutuhan darah dengan menggelar kegiatan donor darah.
Pelaksana Sementara Kepala BPJS Kesehatan Manokwari Ria Pasauran di Manokwari, Jumat, mengatakan kegiatan donor darah itu dilakukan dalam rangka menyambut HUT ke-79 RI sekaligus merayakan HUT ke-56 BPJS Kesehatan.
"Kegiatan serupa juga digelar di kantor-kantor BPJS Kesehatan di wilayah kerja kabupaten seperti di Kaimana dan Teluk Wondama," ujar Ria Pasauran.
Ia mengatakan, aksi kemanusiaan ini merupakan wujud kepedulian dan semangat gotong royong BPJS Kesehatan dalam membantu masyarakat yang membutuhkan darah.
Kegiatan donor darah melibatkan seluruh pegawai BPJS Kesehatan dan Tenaga Ahli Daya (TAD).
Dengan menggandeng PMI di masing-masing wilayah, diharapkan kantong darah yang terkumpul dapat membantu menjaga ketersediaan stok darah untuk masyarakat yang membutuhkan transfusi darah, seperti penderita penyakit kronis, korban kecelakaan, serta mereka yang menjalani operasi.
"Kami percaya bahwa setetes darah yang disumbangkan dapat menyelamatkan nyawa. Oleh karena itu seluruh pegawai BPJS Kesehatan maupun TAD ikut serta dalam donor darah sebagai bentuk kontribusi nyata kami kepada masyarakat," ujarnya.
Pengumpulan stok darah sejalan dengan semangat dalam implementasi tata nilai organisasi BPJS Kesehatan yaitu integritas, kolaborasi, pelayanan prima dan inovatif (INISIATIF) yang diharapkan dapat mendorong seluruh pegawai memberikan layanan terbaik bagi peserta jaminan kesehatan masyarakat.
Perwakilan PMI Provinsi Papua Barat dr Nuraeni Azizah Amalia menjelaskan, berkat aksi sosial yang dilakukan BPJS Kesehatan, PMI mendapat tambahan 18 kantong darah yang akan disimpan pada unit transfusi darah (UTD).
Ia mengapresiasi kolaborasi BPJS Kesehatan dan PMI dalam aksi sosial untuk menyediakan kebutuhan stok darah di Papua Barat.
"Harapannya kolaborasi dan kerja sama antara BPJS Kesehatan dan PMI dapat terus ditingkatkan. Kegiatan donor darah kalau bisa dapat dilakukan secara rutin setiap tiga bulan sekali demi membantu masyarakat yang membutuhkan darah di rumah sakit," ujar Nuraeni.
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2024
Pelaksana Sementara Kepala BPJS Kesehatan Manokwari Ria Pasauran di Manokwari, Jumat, mengatakan kegiatan donor darah itu dilakukan dalam rangka menyambut HUT ke-79 RI sekaligus merayakan HUT ke-56 BPJS Kesehatan.
"Kegiatan serupa juga digelar di kantor-kantor BPJS Kesehatan di wilayah kerja kabupaten seperti di Kaimana dan Teluk Wondama," ujar Ria Pasauran.
Ia mengatakan, aksi kemanusiaan ini merupakan wujud kepedulian dan semangat gotong royong BPJS Kesehatan dalam membantu masyarakat yang membutuhkan darah.
Kegiatan donor darah melibatkan seluruh pegawai BPJS Kesehatan dan Tenaga Ahli Daya (TAD).
Dengan menggandeng PMI di masing-masing wilayah, diharapkan kantong darah yang terkumpul dapat membantu menjaga ketersediaan stok darah untuk masyarakat yang membutuhkan transfusi darah, seperti penderita penyakit kronis, korban kecelakaan, serta mereka yang menjalani operasi.
"Kami percaya bahwa setetes darah yang disumbangkan dapat menyelamatkan nyawa. Oleh karena itu seluruh pegawai BPJS Kesehatan maupun TAD ikut serta dalam donor darah sebagai bentuk kontribusi nyata kami kepada masyarakat," ujarnya.
Pengumpulan stok darah sejalan dengan semangat dalam implementasi tata nilai organisasi BPJS Kesehatan yaitu integritas, kolaborasi, pelayanan prima dan inovatif (INISIATIF) yang diharapkan dapat mendorong seluruh pegawai memberikan layanan terbaik bagi peserta jaminan kesehatan masyarakat.
Perwakilan PMI Provinsi Papua Barat dr Nuraeni Azizah Amalia menjelaskan, berkat aksi sosial yang dilakukan BPJS Kesehatan, PMI mendapat tambahan 18 kantong darah yang akan disimpan pada unit transfusi darah (UTD).
Ia mengapresiasi kolaborasi BPJS Kesehatan dan PMI dalam aksi sosial untuk menyediakan kebutuhan stok darah di Papua Barat.
"Harapannya kolaborasi dan kerja sama antara BPJS Kesehatan dan PMI dapat terus ditingkatkan. Kegiatan donor darah kalau bisa dapat dilakukan secara rutin setiap tiga bulan sekali demi membantu masyarakat yang membutuhkan darah di rumah sakit," ujar Nuraeni.
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2024