Dinas Peternakan Kabupaten Manokwari menggandeng perguruan tinggi untuk melakukan pengawasan kesehatan hewan kurban saat Idul Adha di daerah tersebut.

Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Peternakan Manokwari Nixon Karubaba di Manokwari, Jumat, mengatakan pihaknya berkolaborasi dengan mahasiswa dan dosen dari Universitas Papua (Unipa) dan Polbangtan Manokwari.

"Sesuai regulasi, pemerintah daerah berkewajiban untuk mengawasi peredaran produk hewan termasuk saat perayaan hari raya kurban sehingga produk hewan yang dihasilkan aman, sehat, utuh dan halal (ASUH)," katanya.

Ia mengatakan, pihaknya melibatkan 100 petugas pengawas yang terdiri dari pihak dinas, mahasiswa dan dosen untuk mengawasi 80 pemotongan hewan seperti masjid, mushola, yayasan atau sekolah di Kabupaten Manokwari.

"Hari ini kita membekali para mahasiswa dan dosen apa saja yang menjadi fokus pemeriksaan. Materi pemeriksaan langsung diberikan oleh dokter hewan," katanya.

Pengawasan akan dibagi menjadi dua yaitu antemorten dan postmorten. Pengawasan antemorten dilakukan satu hari sebelum penyembelihan hewan kurban. Sedangkan postmorten dilakukan setelah hewan kurban disembelih.

Antemorten merupakan pemeriksaan kasat mata kondisi hewan kurban apakah sesuai syarat pemotongan hewan kurban yaitu jantan, dewasa, sehat dan tidak cacat.

Pengawasan tersebut juga untuk memastikan agar hewan kurban diperhatikan kesejahteraannya mulai dari pengangkutan sampai pada pemotongan. Hewan kurban harus dipastikan agar tidak stres sehingga kualitas daging yang dihasilkan bisa bagus.

Sedangkan untuk postmorten, petugas harus mengawasi kondisi daging setelah disembelih. Petugas harus memastikan daging maupun jeroan, seperti hati, lambung dan sebagainya sehat dan layak dikonsumsi.

"Jika ditemukan cacing atau telur cacing akan kita sarankan untuk disingkirkan. Tapi kalau jumlahnya sedikit maka masih layak dikonsumsi tapi harus dimasak di atas suhu 100 derajat selsius supaya aman dikonsumsi. Karena ini hewan kurban, dagingnya harus ASUH," ujarnya.

Ia menambahkan, pihaknya saat menunggu tempat-tempat pemotongan hewan kurban yang dibuat oleh Panitia Hari Besar Islam (PHBI) Manokwari maupun ormas Islam terkait lainnya.

Dosen Fakultas Peternakan Unipa Alnita Baaka menyatakan, pihaknya terlibat dalam pengawasan hewan kurban adalah bentuk pengabdian perguruan tinggi kepada masyarakat.

Selain itu, dengan melibatkan mahasiswa sebagai petugas pengawas maka mahasiswa bisa langsung mempraktikkan ilmu mata kuliah kesehatan hewan di lapangan.

"Karena ilmu yang mereka dapat di kelas hanya teori saja, dengan dilibatkan sebagai pengawas hewan ternak, mereka bisa mengetahui secara langsung pada daging kurban," katanya.
 

Pewarta: Ali Nur Ichsan

Editor : Evarianus Supar


COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2024