Pemerintah Kabupaten Sorong rembuk bersama lintas pemangku kepentingan atau stakeholder sebagai upaya memperkuat percepatan penurunan stunting di delapan distrik di wilayah itu.
 
Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Sorong Adi Bremantyo di Sorong, Rabu, menjelaskan dasar rembuk stunting ini berdasarkan pada Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 tentang percepatan penurunan stunting.
 
"Tujuannya adalah membangun komitmen bersama untuk melakukan intervensi baik intervensi spesifik untuk mengatasi penyebab langsung dan intervensi sensitif untuk mengatasi penyebab tidak langsung dalam upaya percepatan penurunan stunting," jelas dia.
 
Delapan distrik yang dipilih menjadi lokus penanganan stunting terdiri atas Distrik Makbon, Salawati, Seget, Aimas, Klamono, Mayamuk, Klaso dan Salawati Timur.
 
"Berdasarkan hasil analisis data atas kasus stunting yang telah kami lakukan pada aksi satu dan penyusunan program pada aksi dua maka akan dilanjutkan dengan komitmen bersama guna merealisasikan intervensi yang telah disepakati," ujar dia.
 
Kegiatan rembuk stunting yang berlangsung ini melibatkan seluruh dinas hingga kepala distrik, Kodim, Polres Sorong, mitra perusahaan kemudian diikuti dengan penandatanganan komitmen guna memperkuat penanganan stunting di delapan lokus stunting.
 
Prevalensi srunting berdasarkan data survei status gizi Indonesia (SSGI) bahwa pada 2021 angka stunting Kabupaten Sorong sebesar 28,8 persen, kemudian di 2022 turun ke angka 23,8 persen dan pada 2023 mengalami kenaikan menjadi 27,3 persen.
 
"Sasaran program 2024 berdasarkan data Dinas Kesehatan Kabupaten Sorong, keluarga beresiko stunting sebesar 9.793 kepala keluarga, ibu hamil sebanyak 2.145, ibu menyusui 2.047, balita 8.833, remaja putri sebanyak 3.500 orang," beber dia.
 
Dia berharap penguatan komitmen ini perlu dijabarkan secara baik oleh setiap dinas yang di dalamnya telah dianggarkan program penanganan stunting, kemudian memastikan secara baik ketepatan dari program penanganan stunting itu sehingga benar-benar menyentuh akar persoalan yang nantinya berdampak pada penurunan stunting.

"Diharapkan kerja sama yang solid lintas elemen supaya komitmen kita dalam rangka penurunan stunting bisa mengalami penurunan," harap dia.
 

Pewarta: Yuvensius Lasa Banafanu

Editor : Evarianus Supar


COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2024