Dirjen Bimbingan Masyarakat (Bimas) Kristen Kementerian Agama (Kemenag) Jeans Marie Tulung menyatakan Pesta Paduan Suara Gerejawi (Pesparawi) Nasional XIV di Manokwari, Papua Barat harus dijadikan momentum untuk mempererat kerukunan antarumat beragama.
"Pelaksanaan Pesparawi Kota Injil ini bukan hanya sekadar untuk mencari siapa yang bisa menjadi juara tapi harus dijadikan momentum untuk mempererat kerukunan dan toleransi seluruh umat beragama," katanya pada rapat koordinasi persiapan Pesparawi di Manokwari, Senin.
Ia mengatakan salah satu langkah yang bisa diambil panitia dengan menyediakan akomodasi atau tempat menginap bagi peserta di rumah-rumah warga.
Panitia, katanya, harus membuka tempat menginap bagi seluruh warga tidak hanya yang beragama Kristen tetapi juga dari agama lain.
Selain rumah warga, fasilitas-fasilitas keagamaan yang bisa dijadikan tempat menginap umat beragama lain agar diakomodir oleh panitia.
"Dengan cara itu, bukan hanya dapat membangun satu kebersamaan atau kekeluargaan sesama umat tetapi juga menampilkan moderasi beragama. Ini yang harus kita tonjolkan dalam setiap acara keagamaan seperti ini," ujarnya.
Ia mengatakan "Kota Injil" --sebutan Manokwari-- terpilih sebagai tuan rumah Pesparawi, antara lain karena tingkat kerukunan dan toleransi beragama yang tinggi.
Saat Musyawarah Nasional (Munas) Lembaga Pengembangan Pesparawi Nasional (LPPN) di Yogyakarta pada 2022, sebagian besar peserta munas memilih Papua Barat sebagai tuan rumah Pesparawi XIV.
Provinsi Papua Barat mengalahkan Provinsi Kalimantan Tengah dan Provinsi Sulawesi Utara dalam pemungutan suara untuk pemilihan tuan rumah Pesparawi XIV.
"Untuk itu kami sekarang mengunjungi Papua Barat untuk melihat sejauh mana kesiapan Pemprov Papua Barat dalam pelaksanaan Pesparawi. Setelah mendengar langsung pemaparan pada rakor ini kami tidak ragu lagi Pesparawi bisa terlaksana dengan baik pada 2025 nantinya," ujarnya.
Ia berharap, Pemprov Papua Barat, Pemkab Manokwari, dan forkopimda dapat melibatkan seluruh pimpinan gereja dalam pelaksanaan Pesparawi sehingga kegiatan dapat berjalan dengan lancar dan sukses.
"Pesparawi tadinya akan dilaksanakan tahun ini, tapi karena ada pertimbangan pemilu dan pilkada maka pelaksanaan Pesparawi XIV diundur setelah selesai pelaksanaan pemilu dan pilkada yakni tahun 2025," katanya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kemenag: Pesparawi di Papua Barat jadi momentum perekat kerukunan umat
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2024