Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) Kelas II Rendani Manokwari Provinsi Papua Barat mencatat setidaknya dua maskapai sedang mengurus izin agar bisa beroperasi di Kabupaten Manokwari.
Plh Kepala UPBU Kelas II Rendani Manokwari Herman Handoyo di Manokwari, Selasa, mengatakan dua maskapai tersebut adalah Pelita Air dan TransNusa yang saat ini sedang proses pengurusan slot atau jadwal penerbangan di Kementerian Perhubungan.
"Kami mendapat informasi, kalau tidak akhir Mei atau awal Juni kedua maskapai tersebut sudah mulai masuk di Manokwari," ujarnya.
Ia mengatakan Pelita Air telah mengajukan dua slot rute yaitu rute Jakarta-Makassar-Sorong-Manokwari pulang pergi. Sedangkan slot kedua adalah penerbangan langsung (direct) Jakarta-Manokwari pulang pergi.
Sedangkan untuk TransNusa, rute dari Manokwari, informasi awal akan lebih banyak melayani penerbangan antar kabupaten di Tanah Papua.
"Mudah-mudahan 1-2 bulan ini kedua maskapai tersebut bisa berjalan semua. Untuk pengurusan perizinan slot penerbangan langsung di Direktorat Angkutan Udara Kementerian Perhubungan, UPBU hanya melakukan persetujuan slot penerbangan di Manokwari," katanya.
Ia menjelaskan penambahan dua maskapai tersebut akan berpengaruh pada perekonomian di Kabupaten Manokwari. Harga tiket penerbangan dari Bandara Manokwari dipastikan lebih kompetitif.
Menurutnya, saat ini hanya satu maskapai yang beroperasi di Bandara Manokwari yaitu Lion Grup sehingga tidak ada persaingan harga tiket.
"Dengan banyaknya pilihan maskapai akan ada kompetisi atau persaingan harga. Dengan begitu masyarakat lebih diuntungkan karena tidak terbebani dengan harga tiket mahal," jelasnya.
Ia mengatakan penambahan maskapai di Manokwari tidak terlepas dari perpanjangan landasan pacu di Bandara Rendani. Landasan pacu semula 2.000 meter, saat ini sudah menjadi 2.300 meter.
Perpanjangan landasan pacu tidak terlepas dari peran Pemkab Manokwari yang terus mendukung UPBU Bandara Rendani. Pemkab Manokwari terus mengawal dan menyediakan lahan untuk pengembangan Bandara Rendani.
"Setelah perpanjangan landasan pacu, ada pesawat Kargo Citilink yang beroperasi, dan dua lagi sedang mengurus perizinan untuk masuk ke Manokwari. Semoga ini bisa menjadi kebanggaan bagi pemerintah daerah. Diharapkan semakin banyak maskapai yang berinvestasi di Kabupaten Manokwari," ujarnya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: UPBU Rendani: Dua maskapai urus izin beroperasi di Manokwari
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2024
Plh Kepala UPBU Kelas II Rendani Manokwari Herman Handoyo di Manokwari, Selasa, mengatakan dua maskapai tersebut adalah Pelita Air dan TransNusa yang saat ini sedang proses pengurusan slot atau jadwal penerbangan di Kementerian Perhubungan.
"Kami mendapat informasi, kalau tidak akhir Mei atau awal Juni kedua maskapai tersebut sudah mulai masuk di Manokwari," ujarnya.
Ia mengatakan Pelita Air telah mengajukan dua slot rute yaitu rute Jakarta-Makassar-Sorong-Manokwari pulang pergi. Sedangkan slot kedua adalah penerbangan langsung (direct) Jakarta-Manokwari pulang pergi.
Sedangkan untuk TransNusa, rute dari Manokwari, informasi awal akan lebih banyak melayani penerbangan antar kabupaten di Tanah Papua.
"Mudah-mudahan 1-2 bulan ini kedua maskapai tersebut bisa berjalan semua. Untuk pengurusan perizinan slot penerbangan langsung di Direktorat Angkutan Udara Kementerian Perhubungan, UPBU hanya melakukan persetujuan slot penerbangan di Manokwari," katanya.
Ia menjelaskan penambahan dua maskapai tersebut akan berpengaruh pada perekonomian di Kabupaten Manokwari. Harga tiket penerbangan dari Bandara Manokwari dipastikan lebih kompetitif.
Menurutnya, saat ini hanya satu maskapai yang beroperasi di Bandara Manokwari yaitu Lion Grup sehingga tidak ada persaingan harga tiket.
"Dengan banyaknya pilihan maskapai akan ada kompetisi atau persaingan harga. Dengan begitu masyarakat lebih diuntungkan karena tidak terbebani dengan harga tiket mahal," jelasnya.
Ia mengatakan penambahan maskapai di Manokwari tidak terlepas dari perpanjangan landasan pacu di Bandara Rendani. Landasan pacu semula 2.000 meter, saat ini sudah menjadi 2.300 meter.
Perpanjangan landasan pacu tidak terlepas dari peran Pemkab Manokwari yang terus mendukung UPBU Bandara Rendani. Pemkab Manokwari terus mengawal dan menyediakan lahan untuk pengembangan Bandara Rendani.
"Setelah perpanjangan landasan pacu, ada pesawat Kargo Citilink yang beroperasi, dan dua lagi sedang mengurus perizinan untuk masuk ke Manokwari. Semoga ini bisa menjadi kebanggaan bagi pemerintah daerah. Diharapkan semakin banyak maskapai yang berinvestasi di Kabupaten Manokwari," ujarnya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: UPBU Rendani: Dua maskapai urus izin beroperasi di Manokwari
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2024