Loka Pengawas Obat dan Makanan (POM) Sorong, Provinsi Papua Barat Daya melaksanakan inspeksi mendadak ke sejumlah distributor dan ritel pangan di Kota Sorong sebagai upaya mengintensifkan pengawasan pangan menjelang Hari Raya Idul Fitri 2024.
Kepala Loka POM Sorong, Rizki Okprastowo di Sorong, Senin, menjelaskan pada momen hari raya tentu selalu ada peningkatan kebutuhan pangan dari masyarakat, baik produk pangan dalam kemasan maupun dalam bentuk siap saji sehingga dibutuhkan kualitas pangan yang terjaga keamanannya.
"Kita berkolaborasi bersama Dinas Kesehatan, Dinas Perdagangan, Dinas PMPTSP dan Dinas Ketahanan Pangan melakukan kegiatan intensifikasi pangan tahap V di sejumlah sarana distributor dan ritel pangan di Kota Sorong," jelasnya.
Sebelum masuk pada pengawasan tahap V, kata dia, timnya juga telah menuntaskan pengawasan tahap I hingga tahap IV pada ritel pangan yang ada di Kota dan Kabupaten Sorong.
“Intensifikasi pangan kali ini sudah masuk tahap ke-V, dan hari ini pelaksanaannya di wilayah Kota Sorong," ujarnya.
Pada tahapan pengawasan sebelumnya dilakukan di Kabupaten Sorong dan juga ada beberapa di Kota Sorong. Tujuan pemeriksaan ini adalah untuk menjaga keamanan pangan selama Ramadhan dan menjelang Hari Raya Idul Fitri 1445 H.
Pada Sidak kali ini, Loka POM masih menemukan beberapa produk tidak sesuai ketentuan yang dipajang pada salah satu ritel pangan. Sebagai tindakannya, produk tersebut akan diretur oleh penanggung jawab sarana kepada distributor.
“Kami masih temukan produk pangan kedaluwarsa dan rusak yang dipajang. Kami beri peringatan kepada pengelola maupun pemilik sarana. Itu sebagai bentuk pembinaan agar lebih peduli dan bertanggungjawab terhadap produk yang dijual," ucapnya.
Rizki pun memastikan bahwa temuan produk rusak pada sidak kegiatan intensifikasi pangan tersebut bukan karena unsur kesengajaan. Melainkan, biasanya pemilik toko lupa saat melakukan pengecekan.
“Pada umumnya produk rusak jarang ditemukan di ritel atau supermarket besar, melainkan di toko-toko kecil karena keterbatasan pegawai dan perputaran penjualan produknya lambat, sehingga memungkinkan adanya produk yang kedaluwarsa,” ungkapnya.
Dalam intensifikasi ini, pihak Loka POM juga memberikan pembinaan kepada pihak sarana ritel terkait bahaya dari produk tidak sesuai standar jika dikonsumsi. Harapannya pihak ritel tidak lagi memajang produk (rusak) yang dimaksud apalagi diperjualbelikan.
Rizki menambahkan, keseluruhan rangkaian tahapan kegiatan intensifikasi pangan akan dilakukan dalam VI tahap. Yakni, tahap terakhir akan berlangsung hingga setelah hari raya Idul Fitri. Kendati demikian, masyarakat diimbau untuk tidak khawatir sebab pengawasan terhadap produk obat dan makanan akan tetap rutin dilakukan.
“Walaupun Intensifikasi ini berakhir, masyarakat tidak perlu khawatir karena kami tetap melakukan pengawasan dan pemeriksaan rutin terhadap produk obat dan makanan yang beredar di wilayah kerja Loka POM di Sorong.
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2024
Kepala Loka POM Sorong, Rizki Okprastowo di Sorong, Senin, menjelaskan pada momen hari raya tentu selalu ada peningkatan kebutuhan pangan dari masyarakat, baik produk pangan dalam kemasan maupun dalam bentuk siap saji sehingga dibutuhkan kualitas pangan yang terjaga keamanannya.
"Kita berkolaborasi bersama Dinas Kesehatan, Dinas Perdagangan, Dinas PMPTSP dan Dinas Ketahanan Pangan melakukan kegiatan intensifikasi pangan tahap V di sejumlah sarana distributor dan ritel pangan di Kota Sorong," jelasnya.
Sebelum masuk pada pengawasan tahap V, kata dia, timnya juga telah menuntaskan pengawasan tahap I hingga tahap IV pada ritel pangan yang ada di Kota dan Kabupaten Sorong.
“Intensifikasi pangan kali ini sudah masuk tahap ke-V, dan hari ini pelaksanaannya di wilayah Kota Sorong," ujarnya.
Pada tahapan pengawasan sebelumnya dilakukan di Kabupaten Sorong dan juga ada beberapa di Kota Sorong. Tujuan pemeriksaan ini adalah untuk menjaga keamanan pangan selama Ramadhan dan menjelang Hari Raya Idul Fitri 1445 H.
Pada Sidak kali ini, Loka POM masih menemukan beberapa produk tidak sesuai ketentuan yang dipajang pada salah satu ritel pangan. Sebagai tindakannya, produk tersebut akan diretur oleh penanggung jawab sarana kepada distributor.
“Kami masih temukan produk pangan kedaluwarsa dan rusak yang dipajang. Kami beri peringatan kepada pengelola maupun pemilik sarana. Itu sebagai bentuk pembinaan agar lebih peduli dan bertanggungjawab terhadap produk yang dijual," ucapnya.
Rizki pun memastikan bahwa temuan produk rusak pada sidak kegiatan intensifikasi pangan tersebut bukan karena unsur kesengajaan. Melainkan, biasanya pemilik toko lupa saat melakukan pengecekan.
“Pada umumnya produk rusak jarang ditemukan di ritel atau supermarket besar, melainkan di toko-toko kecil karena keterbatasan pegawai dan perputaran penjualan produknya lambat, sehingga memungkinkan adanya produk yang kedaluwarsa,” ungkapnya.
Dalam intensifikasi ini, pihak Loka POM juga memberikan pembinaan kepada pihak sarana ritel terkait bahaya dari produk tidak sesuai standar jika dikonsumsi. Harapannya pihak ritel tidak lagi memajang produk (rusak) yang dimaksud apalagi diperjualbelikan.
Rizki menambahkan, keseluruhan rangkaian tahapan kegiatan intensifikasi pangan akan dilakukan dalam VI tahap. Yakni, tahap terakhir akan berlangsung hingga setelah hari raya Idul Fitri. Kendati demikian, masyarakat diimbau untuk tidak khawatir sebab pengawasan terhadap produk obat dan makanan akan tetap rutin dilakukan.
“Walaupun Intensifikasi ini berakhir, masyarakat tidak perlu khawatir karena kami tetap melakukan pengawasan dan pemeriksaan rutin terhadap produk obat dan makanan yang beredar di wilayah kerja Loka POM di Sorong.
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2024