Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika masih terus memantau pergerakan bibit siklon tropis di wilayah perairan Indonesia timur.

Kepala BMKG Stasiun Manokwari, Papua Barat Denny Putiray di Manokwari, Kamis, mengutarakan pada Rabu (8/5) bibit siklon tropis tumbuh di perairan Laut Banda, Maluku.

Dari hasil pantauan BMKG pada Kamis, sekitar pukul10.00 WIB, bibit siklon tropis 93S mengalami penguatan signifikan di sekitar perairan laut Timor atau sebelah selatan perairan Laut Banda

"BMKG pusat menyatakan bahwa bibit siklon tropis tersebut sebagai Siklon Tropis Lili dengan posisi koordinat di 8.9 derajat LS 128.7 derajat BT," katanya.

Saat ini kecepatan angin maksimum di pusat siklon mencapai 35 hingga 40 knot dengan tekanan minimum hingga 1000 hPa dengan arah gerak ke selatan-barat daya.

Dia mengatakan siklon tropis itu menimbulkan ancaman cuaca ekstrem di wilayah Indonesia timur dan wilayah negara Timor Leste.

Fenomena itu dapat mengakibatkan hujan dengan intensitas sedang hingga lebat. Hal itu berpeluang terjadi di wilayah Maluku bagian tenggara, NTT bagian timur, dan Timor Leste.

Angin dengan kecepatan di atas 25 knot atau 48 km/jam berpeluang terjadi di NTT, Maluku, dan Papua bagian selatan.

Gelombang dengan ketinggian 1,25 hingga 2,50 meter berpeluang terjadi di Laut Banda bagian utara, perairan Kepulauan Kei dan Aru, Laut Arafuru bagian timur.

Gelombang dengan ketinggian 2,50 hinhga empat meter juga berpeluang terjadi di Laut Banda bagian selatan. Gelombang dengan ketinggian 4-6 meter berpeluang terjadi di perairan Kepulauan Sermata, Kepulauan Leti, Kepulauan Babar, Tanimbar, Laut Timor.

Peningkatan tinggi gelombang akibat siklon tropis diperkirakan terjadi antara 8 hingga 11 Mei 2019, diperkirakam terjadi di Laut Banda bagian selatan, perairan Kepulauan Sermata , Leti, Kep. Babar, Tanimbar, Laut Timor.

Aktivitas transportasi laut di daerah-daerah tersebut, katanya, harus terus waspada.

"BMKG terus memantau perkembangan Siklon Tropis Lili ini setiap saat melalui Tropical Cyclone Warning Center (TCWC) Jakarta," katanya.

Masyarakat pun diimbau tetap berhati-hati pada potensi hujan lebat yang timbul karena bisa berdampak, seperti banjir, tanah longsor dan banjir bandang.
 

Pewarta: Toyiban

Editor : Key Tokan A


COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2019