Pemerintah Kabupaten Sorong (Pemkab) Sorong, Provinsi Papua Barat Daya akan mengadakan pasar murah menjelang bulan Ramadhan 1445 Hijriah sebagai bagian dari upaya mengantisipasi lonjakan harga sembilan bahan pokok (sembako) di wilayah itu.
Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan, Koperasi dan UMKM (Perindakop) Kabupaten Sorong Marthen Pajala di Sorong, Senin, menjelaskan pasar murah ini akan dilaksanakan secara bersama dengan menggandeng dinas-dinas terkait, seperti Dinas Perikanan, Dinas Ketahanan Pangan dan Dinas Perindustrian Perdagangan, Koperasi dan UMKM.
"Nanti mendekati Ramadhan 1445 Hijriah, kita laksanakan pasar pangan murah selain menjaga stabilitas harga pangan tetapi juga memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk mendapatkan sembako pangan dengan murah meriah," jelas Kepala Dinas Perindakop Marthen melalui sambungan telepon seluler.
Menurut dia, pasar murah merupakan langkah konkret yang diambil Pemerintah Kabupaten Sorong untuk memberikan kemudahan bagi masyarakat dalam rangka mendapatkan kebutuhan pokok dengan harga murah meriah di saat harga barang relatif mengalami kenaikan.
Dinas Perindakop akan menyediakan sekitar 4000 paket dengan rincian 10 kg beras, 2 liter minyak goreng dan 1 kg gula pasir dengan harga relatif murah bagi masyarakat yang membutuhkan.
Dia menyebutkan, nilai inflasi Kabupaten Sorong mengalami kenaikan dari 1,73 persen pada Januari menjadi 2,15 persen pada Februari 2024.
Beras, gula pasir, bawang, cabe, minyak goreng relatif merupakan komoditas yang mengalami kenaikan. Faktor kenaikan ini berdampak dari ketidakseimbangan antara kebutuhan dengan stok yang ada.
"Karena akhir-akhir ini stok menipis, tapi permintaan banyak, kemudian ini bertepatan dengan tahun politik sehingga perputaran uang banyak beredar dan membuat masyarakat banyak membeli kebutuhan pangan," ucapnya.
Selain pasar murah, Pemerintah Kabupaten Sorong pun mengambil langkah konkret lain dengan memberikan sosialisasi kepada masyarakat untuk mengonsumsi bahan pangan lokal sebagai bagian dari upaya meminimalisir ketergantungan terhadap beras.
"Karena beras kita banyak didatangkan dari luar maka kita akan galakkan konsumsi pangan lokal, seperti sagu, umbi-umbian, ikan supaya mengurangi ketergantungan kita kepada beras," bebernya.
Kemudian, Pemerintah Kabupaten Sorong pun menggalakkan masyarakat untuk menanam cabai, tomat, sayur dan lain sebagainya untuk meminimalisir pengeluaran tambahan.
"Nanti jelang Ramadhan kita akan terus memantau harga sembako di pasar untuk memastikan tidak ada kenaikan pada momentum itu," katanya.
Ia berharap dengan adanya upaya antisipasi stabilitas harga sembako di Kabupaten Sorong bisa terkendali jelang bulan Ramadhan.
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2024
Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan, Koperasi dan UMKM (Perindakop) Kabupaten Sorong Marthen Pajala di Sorong, Senin, menjelaskan pasar murah ini akan dilaksanakan secara bersama dengan menggandeng dinas-dinas terkait, seperti Dinas Perikanan, Dinas Ketahanan Pangan dan Dinas Perindustrian Perdagangan, Koperasi dan UMKM.
"Nanti mendekati Ramadhan 1445 Hijriah, kita laksanakan pasar pangan murah selain menjaga stabilitas harga pangan tetapi juga memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk mendapatkan sembako pangan dengan murah meriah," jelas Kepala Dinas Perindakop Marthen melalui sambungan telepon seluler.
Menurut dia, pasar murah merupakan langkah konkret yang diambil Pemerintah Kabupaten Sorong untuk memberikan kemudahan bagi masyarakat dalam rangka mendapatkan kebutuhan pokok dengan harga murah meriah di saat harga barang relatif mengalami kenaikan.
Dinas Perindakop akan menyediakan sekitar 4000 paket dengan rincian 10 kg beras, 2 liter minyak goreng dan 1 kg gula pasir dengan harga relatif murah bagi masyarakat yang membutuhkan.
Dia menyebutkan, nilai inflasi Kabupaten Sorong mengalami kenaikan dari 1,73 persen pada Januari menjadi 2,15 persen pada Februari 2024.
Beras, gula pasir, bawang, cabe, minyak goreng relatif merupakan komoditas yang mengalami kenaikan. Faktor kenaikan ini berdampak dari ketidakseimbangan antara kebutuhan dengan stok yang ada.
"Karena akhir-akhir ini stok menipis, tapi permintaan banyak, kemudian ini bertepatan dengan tahun politik sehingga perputaran uang banyak beredar dan membuat masyarakat banyak membeli kebutuhan pangan," ucapnya.
Selain pasar murah, Pemerintah Kabupaten Sorong pun mengambil langkah konkret lain dengan memberikan sosialisasi kepada masyarakat untuk mengonsumsi bahan pangan lokal sebagai bagian dari upaya meminimalisir ketergantungan terhadap beras.
"Karena beras kita banyak didatangkan dari luar maka kita akan galakkan konsumsi pangan lokal, seperti sagu, umbi-umbian, ikan supaya mengurangi ketergantungan kita kepada beras," bebernya.
Kemudian, Pemerintah Kabupaten Sorong pun menggalakkan masyarakat untuk menanam cabai, tomat, sayur dan lain sebagainya untuk meminimalisir pengeluaran tambahan.
"Nanti jelang Ramadhan kita akan terus memantau harga sembako di pasar untuk memastikan tidak ada kenaikan pada momentum itu," katanya.
Ia berharap dengan adanya upaya antisipasi stabilitas harga sembako di Kabupaten Sorong bisa terkendali jelang bulan Ramadhan.
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2024