Pengamat politik yang merupakan akademisi Universitas Hasanuddin Makassar Dr Hasrullah mengatakan, Pemilu 2024 menjadi momentum pendidikan politik bagi generasi muda.
"Harapannya politikus dan pejabat publik, pemilu itu bisa memberikan pendidikan politik yang baik bagi generasi bangsa. Sebab, ada tanda-tanda Pemilu 2024," kata Hasrullah di Makassar, Jumat.
Menurut dia, situasi politik saat ini cenderung menunjukkan gelagat yang kurang beretika. Terlalu banyak intrik-intrik yang sesungguhnya tidak sejalan dengan tujuan dari pesta demokrasi itu sendiri.
Dia mengatakan, pihaknya sangat miris dengan mencermati kondisi saat ini, karena politik uang sudah terang-terangan di lapangan.
"Maaf, dengan begini, kita sudah jauh sekali dari cita-cita reformasi dan mengkhianati demokrasi,” ujarnya.
Hal yang paling menyedihkan, lanjut dia, karena pengawasan sepertinya sudah tidak berjalan. Hal itu dipicu oleh kecenderungan semuanya tak peduli dan menganggap biasa saja hal-hal yang sesungguhnya melabrak demokrasi dan merusak tatanan berbangsa.
Padahal disadari atau tidak, pemilu adalah momentum memupuk semangat demokrasi untuk lahirnya kepemimpinan yang lebih baik yang dapat dicontek oleh generasi muda.
Hal senada dikemukakan pengamat politik Unhas lainnya Dr Suryadi Culla. Dia mengatakan, pemilu idealnya menjadi ajang politik yang bermartabat dan berintegritas karena itu adalah kunci untuk melahirkan pemilu berkualitas.
Apalagi dalam pemilu tersebut terdapat di dalamnya sikap negarawan, netralitas TNI-Polri, ASN dan pejabat publik harus dijaga dengan baik.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pengamat: Pemilu jadi momentum pendidikan politik generasi muda
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2024
"Harapannya politikus dan pejabat publik, pemilu itu bisa memberikan pendidikan politik yang baik bagi generasi bangsa. Sebab, ada tanda-tanda Pemilu 2024," kata Hasrullah di Makassar, Jumat.
Menurut dia, situasi politik saat ini cenderung menunjukkan gelagat yang kurang beretika. Terlalu banyak intrik-intrik yang sesungguhnya tidak sejalan dengan tujuan dari pesta demokrasi itu sendiri.
Dia mengatakan, pihaknya sangat miris dengan mencermati kondisi saat ini, karena politik uang sudah terang-terangan di lapangan.
"Maaf, dengan begini, kita sudah jauh sekali dari cita-cita reformasi dan mengkhianati demokrasi,” ujarnya.
Hal yang paling menyedihkan, lanjut dia, karena pengawasan sepertinya sudah tidak berjalan. Hal itu dipicu oleh kecenderungan semuanya tak peduli dan menganggap biasa saja hal-hal yang sesungguhnya melabrak demokrasi dan merusak tatanan berbangsa.
Padahal disadari atau tidak, pemilu adalah momentum memupuk semangat demokrasi untuk lahirnya kepemimpinan yang lebih baik yang dapat dicontek oleh generasi muda.
Hal senada dikemukakan pengamat politik Unhas lainnya Dr Suryadi Culla. Dia mengatakan, pemilu idealnya menjadi ajang politik yang bermartabat dan berintegritas karena itu adalah kunci untuk melahirkan pemilu berkualitas.
Apalagi dalam pemilu tersebut terdapat di dalamnya sikap negarawan, netralitas TNI-Polri, ASN dan pejabat publik harus dijaga dengan baik.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pengamat: Pemilu jadi momentum pendidikan politik generasi muda
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2024