Pengelola Bandar Udara Domine Eduard Osok (DEO) Sorong, Papua Barat Daya mencatat jumlah wisatawan asing yang mengunjungi Kota Sorong pada 2023 sebanyak 13.221 orang.

Kepala Bandara DEO Sorong Cece Tarya di Sorong, Rabu, menyebutkan bahwa jumlah kunjungan wisatawan nusantara ke daerah itu jauh lebih banyak pada 2023 yang mencapai 181.505 orang.

Meski Kabupaten Raja Ampat merupakan salah satu destinasi wisata unggulan di Papua Barat Daya, namun wisatawan asing yang berkunjung ke wilayah itu pada 2023 tercatat hanya sebanyak 4.900 orang, sementara wisatawan nusantara yang berkunjung ke Raja Ampat sebanyak 752 orang.

"Ada apa sehingga wisatawan yang berkunjung ke Raja Ampat menurun? Apakah orang sudah bosan ke sana atau bagaimana. Kenyataannya banyak wisatawan datang ke Sorong tapi tidak berangkat ke Raja Ampat. Ini membutuhkan solusi," kata Cece Tarya.

Dia berharap arus kunjungan wisatawan ke Raja Ampat kembali meningkat pada tahun-tahun mendatang, sebab Raja Ampat telah dikenal luas memiliki panorama wisata yang eksotik.

Adapun lama tinggal para wisatawan selama berada di Kota Sorong tercatat hanya 1,52 hari.

"Itu artinya wisatawan tidak melakukan perjalanan ke mana-mana untuk melihat potensi wisata yang ada di wilayah Papua Barat Daya," tutur Cece Tarya.

Melihat kondisi itu, Cece Tarya berharap dibutuhkan peran aktif lintas sektoral untuk membangkitkan minat wisatawan agar lebih lama tinggal di Kota Sorong yang merupakan ibu kota Provinsi Papua Barat Daya.

Kegiatan di bidang kepariwisataan, katanya, merupakan kegiatan yang bersifat padat karya, tidak hanya melibatkan satu instansi, namun membutuhkan keterlibatan seluruh elemen.

"Sangat dibutuhkan kolaborasi untuk bersama membangun potensi wisata di Papua Barat Daya. Ini juga menjadi misi kami di Bandara DEO Sorong sebagai penggerak pertumbuhan ekonomi kawasan melalui keunggulan penyelenggaraan jasa kebandaraudaraan dengan tata kelola administrasi dan keuangan yang terukur dan akuntabel," ujarnya.

Saat ini pihak pengelola Bandara DEO Sorong terus memperbaiki dan meningkatkan pelayanannya dalam rangka meningkatkan jumlah penumpang dan kargo yang masuk-keluar dari bandara itu melalui sektor pariwisata, UMKM dan komoditas.

Bahkan saat ini salah satu maskapai penerbangan yang singgah di Bandara DEO Sorong  sudah terintegrasi dengan rute luar negeri mulai dari Kuala Lumpur, Singapura dan Sidney Australia.

Kemudian dari jumlah penumpang yang berkunjung ke Bali dan Labuan Bajo NTT, 10 persen diantaranya melanjutkan perjalanan wisata ke Papua Barat Daya.

"Kalau 10 persen wisatawan yang berkunjung ke Bali dan Labuan Bajo melanjutkan perjalanan ke Papua Barat Daya maka jumlahnya mencapai 410 ribu orang. Kalau dibagi dalam satu tahun maka per hari akan ada 1.500 orang yang datang ke Papua Barat Daya. Dengan jumlah itu, apakah fasilitas yang kita miliki sudah siap atau belum," kata Cece Tarya.

Menyikapi kondisi itu, katanya, dibutuhkan pemikiran yang sama dan terintegrasi dari semua pihak guna mendukung optimalisasi tata kelola potensi wisata di Papua Barat Daya.

"Jangan sampai kita sudah siapkan hal yang luar biasa tapi ternyata belum siap fasilitas penunjangnya. Ini menjadi tanggung jawab bersama guna memajukan potensi wisata di Papua Barat Daya," ujarnya.

Pewarta: Yuvensius Lasa Banafanu

Editor : Evarianus Supar


COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2024