Manokwari (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Papua Barat menargetkan pengalihan lokasi crew change pekerja hulu migas LNG Tangguh Teluk Bintuni dari Bandara DEO Sorong (Papua Barat Daya) ke Bandara Rendani Manokwari rampung sebelum pergantian tahun.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Disnakertrans) Papua Barat Derek Ampnir di Manokwari, Rabu, mengatakan lokasi crew change pekerja hulu migas harus disesuaikan dengan lokasi operasional perusahaan tersebut.
"Kami upayakan dalam tahun ini clear, karena Sorong sudah beda provinsi, sedangkan LNG Tangguh beroperasi di Teluk Bintuni, Papua Barat," kata Derek.
Ia menjelaskan bahwa ada sejumlah tahapan yang harus disiapkan oleh Pemprov Papua Barat untuk merealisasikan pengalihan crew change pekerja hulu migas ke Bandara Rendani Manokwari.
Tahapan dimaksud antara lain, mengupayakan maskapai Garuda Indonesia membuka kembali rute penerbangan dari dan ke Bandara Rendani Manokwari sesuai dengan permintaan pihak SKK Migas.
"Kami sudah ketemu dengan Kementerian Perhubungan dan manajemen Garuda, karena standar maskapai yang pakai pekerja migas itu Garuda," ucap Derek.
Selanjutnya, kata dia, Kementerian Perhubungan bersama manajemen Garuda Indonesia dan pemerintah daerah akan meninjau langsung kelayakan infrastruktur Bandara Rendani Manokwari.
Proyek pengembangan bandara yang sudah rampung yaitu penambahan landasan pacu dari 2.000 meter menjadi 2.300 meter, sehingga pesawat tipe Boeing 737-900 bisa membawa muatan berkapasitas 100 persen.
"Kalau sudah ditinjau, maka Garuda melakukan test flight atau uji pendaratan di Bandara Rendani," ucap Derek Ampnir.
Informasi yang diperoleh dari SKK Migas, kata dia, ada sebagian tenaga kerja perusahaan sub kontraktor pada LNG Tangguh di Kabupaten Teluk Bintuni yang biasa menggunakan maskapai penerbangan selain Garuda Indonesia.
Hal tersebut berdampak positif terhadap persaingan bisnis penerbangan yang semakin kompetitif sehingga mampu menekan lonjakan tarif angkutan udara dari dan ke Bandara Manokwari.
"Prioritas Garuda itu hanya untuk crew change pekerja hulu migas, kalau subkonnya biasa pakai penerbangan lain," jelas Derek.
Menurut dia mobilisasi tenaga kerja dan barang untuk kebutuhan industri hulu migas melalui Bandara Rendani Manokwari memberikan efek berganda terhadap pertumbuhan ekonomi di Papua Barat.
Pengalihan lokasi crew change pekerja hulu migas LNG Tangguh Bintuni juga memudahkan Imigrasi Kelas I Non TPI Manokwari melakukan pengawasan terhadap tenaga kerja asing yang masuk.
Pengalihan crew change LNG ditargetkan rampung tahun ini
Rabu, 7 Agustus 2024 18:25 WIB