Pemerintah Provinsi Papua Barat menargetkan partisipasi pemilih pada Pemilu 2024 mencapai 82 persen dari daftar pemilih tetap (DPT) sebanyak 385.465 orang.

Penjabat Gubernur Papua Barat Ali Baham Temongmere di Manokwari, Senin, mengatakan pemerintah daerah secara masif melakukan sosialisasi dan edukasi penyaluran hak pilih bagi seluruh komponen masyarakat.

Upaya tersebut dinilai efektif meningkatkan kesadaran masyarakat yang nantinya akan menyalurkan hak pilih pada masing-masing tempat pemungutan suara (TPS).

"Pemerintah daerah menargetkan partisipasi pemilih 82 persen, lebih tinggi dari Pemilu 2019 yaitu 78 persen," kata Ali Baham.

Ia menjelaskan bahwa tingkat partisipasi masyarakat merupakan salah satu indikator yang mencerminkan kualitas penyelenggaraan pesta demokrasi lima tahunan.

Pencapaian tingkat partisipasi masyarakat saat pemilu harus ditopang dengan situasi kamtibmas yang tetap kondusif pada tujuh kabupaten di Papua Barat.

"Keamanan wilayah dari waktu ke waktu harus terus terjaga, supaya masyarakat merasa aman datang ke TPS," ucap Ali Baham.

Selain pemerintah daerah, kata dia, Komisi Pemilihan Umum (KPU) selaku penyelenggara berkewajiban menyosialisasikan tata cara penyaluran hak suara kepada semua elemen masyarakat.

Hal ini bermaksud masyarakat tidak salah mencoblos surat suara yang meliputi calon presiden-wakil presiden, calon anggota DPD RI, calon anggota DPR RI, calon anggota DPRD provinsi dan kabupaten/kota.

"Ini banyak sekali yang dipilih, sosialisasi tata cara itu penting sekali supaya masyarakat pemilih tidak bingung," ucap dia.

Ia menuturkan pemerintah daerah berkomitmen mendukung penuh seluruh tahapan Pemilu 2024 melalui alokasi anggaran penyelenggaraan, pengawasan, dan pengamanan pemilu.
 

Pewarta: Fransiskus Salu Weking

Editor : Evarianus Supar


COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2023