Bupati Manokwari, Hermus Indou menyatakan pengentasan kemiskinan masih jadi fokus utama dari pembangunan di Kabupaten Manokwari, Provinsi Papua Barat yang kini telah berusia 125 tahun.

"Pencapaian makro kita, dulu kemiskinan kita di angka 21 persen. Tapi sekarang sudah turun ke 19 persen dan secara bertahap akan terus diturunkan," kata Hermus di Manokwari, Rabu.

Ia mengatakan, Pemkab Manokwari terus berupaya melakukan langkah-langkah untuk pengentasan kemiskinan. Karena angka kemiskinan berkontribusi terhadap masalah sosial lainnya seperti stunting.

Ia menjelaskan, dari aspek ekonomi kerakyatan, Pemkab Manokwari saat ini memperkuat seluruh usaha mikro kecil menengah (UMKM) baik pangan atau non pangan yang berjumlah 1.000 lebih. Eksistensi UMKM diharapkan mampu berkontribusi pada pengembangan daerah.

Ia menambahkan, di sektor pertanian dan perkebunan, pemerintah berupaya meningkatkan produksi pertanian dengan perluasan lahan. Saat ini Pemkab Manokwari menggagas peraturan daerah (Perda) tentang pembangunan pertanian berkelanjutan untuk memproteksi lahan pertanian.

"Sehingga ke depan tidak ada lahan pertanian kita yang dikonversi atau dialih fungsikan untuk pengguna lainnya," ujarnya.

Selain itu, untuk meningkatkan ketahanan pangan, Pemkab Manokwari juga berupaya menumbuhkan pangan lokal. Tidak hanya beras yang ditingkatkan tapi juga umbi-umbian sehingga masyarakat tidak lagi tergantung pada beras.

Upaya lainnya, pemerintah juga meningkatkan produksi ekonomi hijau, kelapa sawit, kakao, dan tanaman hijau lainnya. Begitu juga badan usaha milik desa (BUMDes) untuk mengelola hasil pertanian dan perkebunan warga.

"Untuk mendorong pertumbuhan ekonomi kita, walaupun belum maksimal seperti daerah lainnya tapi kita terus dorong investasi harus ada di Manokwari," katanya.

Ia menambahkan, Pemkab Manokwari juga sudah berjuang untuk pembangunan infrastruktur tidak hanya di kota melainkan di kampung-kampung. Dengan begitu dapat menunjang pergerakan ekonomi warga.

"Kita juga membangun dan juga menyediakan fasilitas air bersih termasuk akses kelistrikan dan komunikasi bagi masyarakat kota Manokwari," ujarnya.

Hermus mengatakan, untuk mencegah terjadinya dampak sosial, melalui APBD, Pemkab juga membiayai jaminan kesehatan nasional (JKN) dan jaminan sosial tenaga kerja (Jamsostek) untuk melindungi warga.

"Meski kita membiayai sedikit, tapi manfaatnya sangat besar bagi masyarakat yang mendapat resiko pekerjaan dan kesehatan. Jaminan sosial ini sangat membantu masyarakat," jelasnya.

Hermus berharap, di usianya ke 125 tahun, Pemkab Manokwari dapat terus berbenah dan mampu memberikan kesejahteraan pada masyarakat. Meski pemerintah di bawah kepemimpinannya terus berjuang menggunakan seluruh sumber daya yang ada, masih banyak keterbatasan yang perlu diperbaiki.

"Namun kita bersyukur Manokwari terus membaik. Saat ini indeks kerukunan Kabupaten Manokwari sekitar 86 poin itu cukup tinggi. Kemudian indeks pembangunan manusia (IPM) kita menduduki peringkat pertama di Papua Barat yaitu sekitar 72 poin," ujarnya.

Pewarta: Ali Nur Ichsan

Editor : Evarianus Supar


COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2023