Bupati Manokwari Provinsi Papua Barat Hermus Indou membahas program pembangunan infrastruktur strategis nasional di Kabupaten Manokwari tahun 2024 bersama seluruh pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan lurah.
"Proyek strategis untuk tahun 2024 sudah mendapat restu langsung dari Presiden Joko Widodo. Saya juga sudah menemui langsung Dirjen Bina Marga dan Dirjen Cipta Karya untuk proyek strategis tahun 2024," kata Hermus di Manokwari, Senin.
Hermus mengatakan, pertemuan tersebut untuk mendengar masukan langsung dari pimpinan OPD dan lurah-lurah. Sehingga persiapan Pemkab Manokwari matang mulai dari regulasi dan administrasi.
Usulan pembangunan infrastruktur strategis Ibukota Provinsi Papua Barat di Kabupaten Manokwari yaitu Pembangunan Jembatan JOKOWI PEPERA 1969, pembangunan Ottow Geissler International Convention Center (OGICC) di Pulau Mansinam, pembangunan Manokwari UMKM Center dan pembangunan Stadion Mini.
Ia menambahkan, apa yang sudah didukung pemerintah pusat harus menjadi perhatian serius Pemkab Manokwari. Terlebih program infrastruktur akan membuat tata kota Kabupaten Manokwari sebagai ibukota Provinsi Papua Barat menjadi lebih indah dan bagus sehingga bisa menarik investor.
"Kita harus membenahi dan memperbaiki banyak hal di Manokwari sehingga Kabupaten Manokwari menjadi cantik. Manokwari adalah kota lama yang perlu dirias sehingga dilirik banyak investor," jelasnya.
Strategi pertama yang perlu dilakukan Pemkab Manokwari adalah merubah rencana tata ruang wilayah (RTRW) yang baru. Rencana proyek pembangunan proyek strategis perlu dibarengi dengan RTRW baik.
"Anatomi kota ada di RTRW. Jika RTRW jelek jangan bermimpi melakukan perubahan di Manokwari. Banyak kawasan kota yang tidak produktif harus dirubah satu persatu," jelasnya.
Selanjutnya, Pemkab Manokwari memastikan penyediaan lahan untuk pembangunan pemukiman yang layak bagi masyarakat. Pemkab Manokwari juga harus mempunyai regulasi seperti peraturan daerah khusus (perdasus) yang memadai.
Selain itu, proyek strategis nasional tahun ini harus bisa selesai seperti pembangunan ruang terbuka hijau Borarsi dan pembangunan Pasar Sanggeng. Penyelesaian proyek strategis nasional tahun ini akan meningkatkan kepercayaan pemerintah pusat untuk mengalokasikan anggaran pada proyek strategis tahun 2024.
"OPD teknis harus berkomunikasi dengan Balai Cipta Karya dan Bina Marga terutama aspek perencanaannya. Sehingga bulan Oktober atau November ini perencanaan bisa dibawa ke Dirjen. Saat beberapa hari lalu saya bertemu Dirjen Bina Marga, khusus Jembatan Perpera dia bahkan langsung perintahkan stafnya untuk buat studi kelayakan dan perencanaan. Kalau bisa tahun depan dimulai dulu pembangunannya," kata Hermus.
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2023
"Proyek strategis untuk tahun 2024 sudah mendapat restu langsung dari Presiden Joko Widodo. Saya juga sudah menemui langsung Dirjen Bina Marga dan Dirjen Cipta Karya untuk proyek strategis tahun 2024," kata Hermus di Manokwari, Senin.
Hermus mengatakan, pertemuan tersebut untuk mendengar masukan langsung dari pimpinan OPD dan lurah-lurah. Sehingga persiapan Pemkab Manokwari matang mulai dari regulasi dan administrasi.
Usulan pembangunan infrastruktur strategis Ibukota Provinsi Papua Barat di Kabupaten Manokwari yaitu Pembangunan Jembatan JOKOWI PEPERA 1969, pembangunan Ottow Geissler International Convention Center (OGICC) di Pulau Mansinam, pembangunan Manokwari UMKM Center dan pembangunan Stadion Mini.
Ia menambahkan, apa yang sudah didukung pemerintah pusat harus menjadi perhatian serius Pemkab Manokwari. Terlebih program infrastruktur akan membuat tata kota Kabupaten Manokwari sebagai ibukota Provinsi Papua Barat menjadi lebih indah dan bagus sehingga bisa menarik investor.
"Kita harus membenahi dan memperbaiki banyak hal di Manokwari sehingga Kabupaten Manokwari menjadi cantik. Manokwari adalah kota lama yang perlu dirias sehingga dilirik banyak investor," jelasnya.
Strategi pertama yang perlu dilakukan Pemkab Manokwari adalah merubah rencana tata ruang wilayah (RTRW) yang baru. Rencana proyek pembangunan proyek strategis perlu dibarengi dengan RTRW baik.
"Anatomi kota ada di RTRW. Jika RTRW jelek jangan bermimpi melakukan perubahan di Manokwari. Banyak kawasan kota yang tidak produktif harus dirubah satu persatu," jelasnya.
Selanjutnya, Pemkab Manokwari memastikan penyediaan lahan untuk pembangunan pemukiman yang layak bagi masyarakat. Pemkab Manokwari juga harus mempunyai regulasi seperti peraturan daerah khusus (perdasus) yang memadai.
Selain itu, proyek strategis nasional tahun ini harus bisa selesai seperti pembangunan ruang terbuka hijau Borarsi dan pembangunan Pasar Sanggeng. Penyelesaian proyek strategis nasional tahun ini akan meningkatkan kepercayaan pemerintah pusat untuk mengalokasikan anggaran pada proyek strategis tahun 2024.
"OPD teknis harus berkomunikasi dengan Balai Cipta Karya dan Bina Marga terutama aspek perencanaannya. Sehingga bulan Oktober atau November ini perencanaan bisa dibawa ke Dirjen. Saat beberapa hari lalu saya bertemu Dirjen Bina Marga, khusus Jembatan Perpera dia bahkan langsung perintahkan stafnya untuk buat studi kelayakan dan perencanaan. Kalau bisa tahun depan dimulai dulu pembangunannya," kata Hermus.
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2023