Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua Barat menargetkan perekaman kartu tanda penduduk elektronik (KTP-el) di Pegunungan Arfak sebanyak 70 persen dari 21.710 jiwa yang belum memiliki KTP-el.

"Pak Gubernur minta kami kejar sampai 70 persen," kata Kepala Disdukcapil Papua Barat Ria Come di Manokwari, Senin.

Berdasarkan data, kata dia, penduduk yang telah melakukan perekaman sebanyak 10.341 jiwa dari 32.051 penduduk wajib KTP-el di Pegunungan Arfak.

Oleh karena itu, katanya, pemerintah provinsi melakukan rapat koordinasi dengan pemerintah kabupaten setempat guna mengoptimalkan proses perekaman yang berlangsung pada 24 Juli 2023.

"Provinsi sudah bentuk tim percepatan. Nanti kabupaten bertugas memobilisasi masyarakat ke lokasi perekaman," ucap Ria Come.

Ia menuturkan perekaman KTP-el akan dilakukan di tujuh distrik yaitu Distrik Anggi, Anggi Gida, Testega, Sururey, Catubouw, Membey, dan Didohu.

Intervensi perekaman KTP-el di Pegunungan Arfak dihadiri Tim Direktorat Jenderal Dukcapil Kementerian Dalam Negeri.

"Alat perekaman dari provinsi tiga unit, pusat dua unit, dan sisanya dinas teknis kabupaten," ujar dia.

Ia menerangkan proses perekaman dan pencetakan KTP-el di setiap distrik berlangsung selama enam hari yang didukung dengan peralatan jaringan internet berupa Very Small Aperture Terminal (VSAT).

Tim provinsi yang nantinya bertugas melakukan perekaman sekaligus pencetakan KTP-el setiap distrik lebih kurang enam orang, katanya.

"Kami juga siapkan mesin genset untuk antisipasi listrik mati. Kalau VSAT itu dukungan dari Kemenkominfo," ucap Ria.

Ia menuturkan Pegunungan Arfak menjadi kabupaten dengan persentase perekaman KTP-el terendah di Papua Barat yang hanya mencapai 32,26 persen.

Sementara itu, enam kabupaten lain, yakni Manokwari sudah mencapai 88,09 persen dari 139.539 jiwa wajib KTP-el, Fakfak 92,36 persen dari 59.515 jiwa wajib KTP-el, dan Teluk Bintuni 78,67 persen dari 56.513 jiwa wajib KTP-el.

Selanjutnya, Teluk Wondama 75,16 persen dari 29.491 jiwa wajib KTP-el, Kaimana 79,68 persen dari 44.092 jiwa wajib KTP-el, dan Manokwari Selatan 67,33 persen dari 26.901 jiwa KTP-el.

"Kami fokus ke Pegunungan Arfak karena paling rendah perekamannya. Kalau jumlah penduduk Pegunungan Arfak sebanyak 39.586 jiwa," tutur Ria Come.

Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Papua Barat Paskalis Semunya berharap pemerintah daerah segera merampungkan perekaman KTP-el agar masyarakat dapat menyalurkan hak pilih pada Pemilu 2024.

"Karena banyak potensi pemilih yang belum punya KTP-el," kata Paskalis.

Pewarta: Fransiskus Salu Weking

Editor : Evarianus Supar


COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2023