Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) Provinsi Papua Barat memastikan seluruh Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) di wilayah itu terus melakukan transformasi pembinaan terhadap narapidana dan tahanan.
Kepala Divisi Pemasyarakatan Kemenkumham Papua Barat Dannie Firmansyah di Manokwari, Rabu, mengatakan perubahan pola pembinaan narapidana maupun tahanan selama menjalani hukuman akan berdampak positif setelah mereka dibebaskan.
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2023
"Kami terus melakukan transformasi pembinaan bagi warga binaan kami," kata dia.
Ia menjelaskan transformasi pembinaan yang dimaksudkan adalah mendorong keaktifan warga binaan dalam berbagai kegiatan sesuai kompetensi.
Misalnya, menyediakan ruang bagi yang memiliki kemampuan pada bidang perbengkelan, kerajinan tangan, dan kegiatan sosial keagamaan.
"Keaktifan mereka itu dinilai dan nanti diusulkan terima remisi (pengurangan masa tahanan)," jelas Dannie.
Kendati demikian, menurut dia, keberhasilan pembinaan bagi narapidana dan tahanan membutuhkan dukungan dari pemerintah daerah dan masyarakat terutama lingkungan asal warga binaan.
Dalam waktu dekat, Divisi Pemasyarakatan Kemenkumham akan melakukan kerja sama dengan Dinas Pariwisata Papua Barat dan Kabupaten Manokwari.
Hal itu bermaksud agar hasil kerajinan tangan dari warga binaan dapat diikutsertakan dalam berbagai event baik lokal maupun nasional.
"Karya dari warga binaan Lapas Kelas IIB Manokwari dan Lapas Perempuan Kelas III Manokwari pernah diikutkan dalam pameran," ucap dia.
Saat ini, kata dia, penilaian perilaku setiap warga binaan menggunakan Sistem Penilaian Pembinaan Narapidana (SPPN) yang dilakukan oleh Tim Assesment pada Lapas dan Rutan.
Hasil penilaian itu menjadi syarat substantif pengusulan warga binaan berstatus narapidana menerima remisi umum maupun khusus.
"Kalau cuma tidur-tiduran gimana mau diusulkan terima remisi," ucapnya.
Ia menuturkan ada tiga hal yang ditekankan dalam peringatan Hari Bakti Pemasyarakatan tahun 2023 yaitu komitmen pemberantasan narkoba, melakukan deteksi dini hal negatif, dan meningkatkan sinergi dengan aparat penegak hukum.
Ada sejumlah rangkaian kegiatan yang telah dilakukan menjelang perayaan Hari Bakti Pemasyarakatan pada 27 April 2023.
"Kita juga akan melakukan tabur bunga dan bakti sosial sebelum perayaan puncak," kata Dannie Firmansyah.
Ia menjelaskan transformasi pembinaan yang dimaksudkan adalah mendorong keaktifan warga binaan dalam berbagai kegiatan sesuai kompetensi.
Misalnya, menyediakan ruang bagi yang memiliki kemampuan pada bidang perbengkelan, kerajinan tangan, dan kegiatan sosial keagamaan.
"Keaktifan mereka itu dinilai dan nanti diusulkan terima remisi (pengurangan masa tahanan)," jelas Dannie.
Kendati demikian, menurut dia, keberhasilan pembinaan bagi narapidana dan tahanan membutuhkan dukungan dari pemerintah daerah dan masyarakat terutama lingkungan asal warga binaan.
Dalam waktu dekat, Divisi Pemasyarakatan Kemenkumham akan melakukan kerja sama dengan Dinas Pariwisata Papua Barat dan Kabupaten Manokwari.
Hal itu bermaksud agar hasil kerajinan tangan dari warga binaan dapat diikutsertakan dalam berbagai event baik lokal maupun nasional.
"Karya dari warga binaan Lapas Kelas IIB Manokwari dan Lapas Perempuan Kelas III Manokwari pernah diikutkan dalam pameran," ucap dia.
Saat ini, kata dia, penilaian perilaku setiap warga binaan menggunakan Sistem Penilaian Pembinaan Narapidana (SPPN) yang dilakukan oleh Tim Assesment pada Lapas dan Rutan.
Hasil penilaian itu menjadi syarat substantif pengusulan warga binaan berstatus narapidana menerima remisi umum maupun khusus.
"Kalau cuma tidur-tiduran gimana mau diusulkan terima remisi," ucapnya.
Ia menuturkan ada tiga hal yang ditekankan dalam peringatan Hari Bakti Pemasyarakatan tahun 2023 yaitu komitmen pemberantasan narkoba, melakukan deteksi dini hal negatif, dan meningkatkan sinergi dengan aparat penegak hukum.
Ada sejumlah rangkaian kegiatan yang telah dilakukan menjelang perayaan Hari Bakti Pemasyarakatan pada 27 April 2023.
"Kita juga akan melakukan tabur bunga dan bakti sosial sebelum perayaan puncak," kata Dannie Firmansyah.
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2023