Pemerintah Kota Sorong akan memberikan santunan dan membebaskan biaya perawatan korban yang dibakar massa di Kilometer 8 Kelurahan Klasabi, Kota Sorong pada Selasa (24/1) pagi.

Penjabat Wali Kota Sorong George Yarangga saat memimpin rapat koordinasi keamanan di Kota Sorong, Selasa, mengatakan akibat kejadian tersebut satu orang meninggal dunia dan dua orang lainnya mengalami luka bakar. 

"Pemerintah Kota turut berdukacita. Kami akan memberikan bantuan kepada ketiga korban, Sekda beserta OPD terkait segera cek korban di rumah sakit dan bebaskan biaya pengobatan mereka," kata George Yarangga.

Wali Kota juga mengimbau agar masyarakat tidak main hakim sendiri jika menerima informasi yang tidak valid kebenarannya.

Kepala Kepolisian Resor Kota Sorong Kombes Pol Happy Perdana Yudianto menyebut akibat kejadian itu kepolisian akan melakukan tindakan hukum bagi para pelaku pembakaran.

"Nama-nama pelaku sudah ada, tiga orang sedang dalam pengejaran. Fokus kami pada pelaku penyiraman dan pematik api," ujar Happy. 

Ia menduga kejadian itu berawal dari informasi bohong yang beredar di media sosial soal isu penculikan anak.

"Akhir-akhir ini banyak isu penculikan anak. Kami sudah melakukan pengecekan, ternyata isu itu tidak benar. Sampai saat ini belum ada laporan penculikan anak di wilayah Kota Sorong," kata Kapolresta Sorong. 

Kepolisian berharap agar masyarakat tetap waspada namun tidak perlu khawatir berlebihan, sebab jajaran Polresta Sorong rutin melaksanakan patroli di sekolah dan di lingkungan pemukiman warga.

Pewarta: Tri Adi Santoso

Editor : Evarianus Supar


COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2023