Pemerintah Kabupaten Manokwari, Provinsi Papua Barat, melaksanakan kajian terhadap kemungkinan pembangunan SMP negeri berpola asrama dengan tujuan menumbuhkembangkan siswa lebih matang sebelum dewasa atau memasuki SMA.
 
Ketua Tim Kajian Sekolah Berpola Asrama Dr Yusuf Sawaki, di Manokwari, Rabu, menerangkan ide pembangunan SMP berpola asrama itu muncul setelah pihaknya melihat kesuksesan dalam sejumlah sekolah swasta di Kabupaten Manokwari yang berhasil mendidik anak dengan lebih matang termasuk dalam hal mental hingga inisiatif anak dalam kehidupan sehari-hari.
 
"Menurut hasil kajian kami, anak-anak yang berasal dari pinggiran ketika masuk di sekolah asrama bisa merubah pola pikir dan hidupnya. Orang luar bisa melihat pola perubahan mereka mulai dari kebersihan, tata diri dan karakter. Itu di asrama kuat sekali," jelas Yusuf.
 
Menurut dia, sekolah baru perlu dibangun untuk menyukseskan sekolah berpola asrama sebab penilaian mengenai sukses tidaknya sekolah asrama tersebut dapat dilakukan jika sekolah itu sejak awal didirikan.
 
"Bagusnya sekolah baru, karena kalau sekolah lama susah menilai. Kita mau agar dari awal murid masuk hingga dia nanti lulus dari asrama ada penilaiannya sehingga langkah ke depan kita tahu. Kalau dibangun dari sekolah yang sudah ada, kita harus menunggu lagi siswa yang ada sekarang tamat sekolah," ungkap dia.
 
Yusuf menyebut sistem sekolah di Indonesia pada umumnya fleksibel dimana yang ditekankan ialah bagaimana siswa berkembang dan berpengetahuan lebih baik.
 
Hanya saja dia mengakui kajian masih terus dilakukan. Dia mengakui sekolah berpola asrama adalah model lama tetapi masih relevan untuk dikembangkan di zaman kini.
 
"Hanya saja terus terang apakah nantinya sekolah ini diperuntukkan untuk Orang Asli Papua atau termasuk orang pendatang kami juga belum tahu. Itu nanti keputusan pemerintah. Tapi harus diakui, sekolah ini direncanakan akan dibangun menggunakan dana otonomi khusus (Otsus)," kata Yusuf.
 
Dia menyebut sekolah berpola asrama yang sedang dikaji setidaknya membutuhkan lahan seluas 5 hektare. Lokasi itu akan dibangun dua bangunan dimana dipisahkan antara siswa putra dan putri.
 
Yusuf melanjutkan sekolah yang diidamkan pihaknya adalah sekolah baru atau bukan sekolah negeri yang telah ada kemudian dibentuk berpola asrama. Sejauh ini, belum ada kepastian lokasi untuk membangun sekolah tersebut.
 
Wakil Bupati Manokwari Edi Budoyo saat membuka pemaparan kajian sekolah berpola asrama berpesan agar sekolah asrama yang dibangun nantinya tidak menjadi bahan politik praktis sehingga siswa tetap dapat belajar dengan tenang.
 
Selain itu, dia memastikan pembangunan sekolah berpola asrama akan ditujukan kepada putra putri asli Papua sebagai upaya mendekatkan layanan akses pendidikan sekaligus mengejar laju pembangunan dan pertumbuhan pesat teknologi yang berkembang.
 
"Nanti dengan adanya sekolah berpola asrama, kita berharap siswa kita anak-anak asli Papua dapat keluar dari cara hidup yang menghambat pertumbuhan karakter dan intelektual mereka," ungkap Edi.

Pewarta: Rachmat Julaini

Editor : Evarianus Supar


COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2022