Pembangunan pasar darurat Wosi, Manokwari setelah kebakaran pada 13 Mei 2022 kini sudah mencapai 70 persen, Badan penanggulangan bencana daerah (BPBD) Manokwari kebut penyelesaiannya ditargetkan akhir September 2020
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Manokwari Tajudin di Manokwari, Selasa, mengatakan target rampungnya pengerjaan pasar darurat Wosi direncanakan dapat diresmikan pada akhir September 2022
“Sesuai dengan kesepakatan awal bahwa akhir September harus sudah bisa diresmikan, maka kami akan rapat dengan pihak kontraktor untuk mempercepat pekerjaan dengan sisa waktu yang ada," kata Tajudin.
Dia menyebutkan, masyarakat dan pedagang juga sudah mengharapkan agar pengerjaannya dapat rampung sesuai target yang dijanjikan, karena seluruh korban bermata pencaharian sebagai pedagang.
"ini merupakan bencana yang harus diutamakan pembangunannya. Untuk progres pengerjaan bangunan di lapangan sudah 70 persen," jelas dia.
Dari pantauan, pekerjaan tersisa yakni pemasangan atap bangunan yang seluruhnya menggunakan baja ringan.
Sementara itu, untuk masalah pendanaan BPBD akan di mengajukan di APBD Perubahan sebesar 15 Miliar untuk penyelesaian fisik semi permanen.
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2022
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Manokwari Tajudin di Manokwari, Selasa, mengatakan target rampungnya pengerjaan pasar darurat Wosi direncanakan dapat diresmikan pada akhir September 2022
“Sesuai dengan kesepakatan awal bahwa akhir September harus sudah bisa diresmikan, maka kami akan rapat dengan pihak kontraktor untuk mempercepat pekerjaan dengan sisa waktu yang ada," kata Tajudin.
Dia menyebutkan, masyarakat dan pedagang juga sudah mengharapkan agar pengerjaannya dapat rampung sesuai target yang dijanjikan, karena seluruh korban bermata pencaharian sebagai pedagang.
"ini merupakan bencana yang harus diutamakan pembangunannya. Untuk progres pengerjaan bangunan di lapangan sudah 70 persen," jelas dia.
Dari pantauan, pekerjaan tersisa yakni pemasangan atap bangunan yang seluruhnya menggunakan baja ringan.
Sementara itu, untuk masalah pendanaan BPBD akan di mengajukan di APBD Perubahan sebesar 15 Miliar untuk penyelesaian fisik semi permanen.
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2022